Seperti dilansir dari The Telegraph (03/08/15), permintaan minyak rapeseed di Inggris tahun ini melonjak hingga 24%. Sementara itu, permintaan terhadap minyak zaitun extra virgin justru menurun sebesar 8%. Rapeseed kini juga menjadi minyak nabati yang pertumbuhannya paling cepat di Inggris.
Dahulu minyak rapeseed kurang dilirik karena dicap murah. Minyak ini juga dikabarkan tidak sehat karena diproses menggunakan panas dan bahan kimia. Sering kali produsen memberi label umum berupa minyak canola atau minyak sayur pada minyak rapeseed. Padahal minyak rapeseed berbeda dengan keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain rasanya yang lezat, minyak rapeseed memiliki kandungan lemak jenuh paling rendah diantara minyak sayur lainnya. Minyak ini juga tinggi kandungan vitamin E dan asam lemak omega 3 serta 6. Karena titik asapnya yang lebih tinggi dari minyak zaitun, minyak rapeseed cocok untuk menggoreng ataupun memanggang.
“Banyak orang tidak menyadari minyak cold-pressed rapeseed sangat berbeda dari minyak rapeseed yang diberi label minyak canola atau minyak sayur,” ujar Sam Fairs selaku pemilik perusahaan produksi minyak, Hillfarm Oils.
Ia menjelaskan minyak cold-pressed rapeseed memiliki rasa ringan dan pedas, bersifat fleksibel, dan serba guna. “Ini adalah alternatif minyak zaitun yang juga lebih sehat,” terang Sam.
Beberapa chef ternama seperti Mark Hix, Tom Kerridge, Jamie Oliver, dan Nigella Lawson bahkan memuji kelezatan minyak rapeseed. Mereka mengakui kelebihan minyak ini dibanding minyak zaitun. Rasa minyak ini tidak mengganggu rasa bahan-bahan lain dalam sebuah hidangan.
Saat ini banyak restoran di seluruh dunia mulai memanfaatkan minyak rapeseed untuk mengolah cake, puding cokelat, es krim, mayones, hingga saus celupan untuk roti. Beberapa chef juga menggunakan biji, daun, dan bunga rape dalam hidangan mereka.
(adr/odi)