KF Seetoh adalah pemrakarsa dari World Street Food Congress (WSFC) di Singapura yang diadakan bulan April lalu. Ia sendiri mengaku sangat menyukai makanan Indonesia karena keunikannya. Pada Festival Jajanan Bango kali ini, KF Seetoh juga mendapatkan tantangan dari Bango untuk mencicipi 9 makanan khas Nusantara yang belum pernah ia cicipi sebelumnya.
Sembilan makanan tersebut adalah Sup Janda, Nasi Pindang, Oseng-Oseng Mercon, Sate Bangka, Ayam Gota, Mie Aceh Sabang, Ayam Bakar Rica, Sate Sasak Madura, dan Ikan Parape. Sembilan makanan tersebut disajikan khusus untuk dicicipi oleh KF Seetoh dan Chef Malcolm. Setelah mencicipinya, mereka dimintai komentar atas makanan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KF Seetoh dan Chef Malcolm merasakan sengatan tajam cabai dari hidangan ini. Namun, komentarnya tak kalah menarik. KF Seetoh berkomentar: 'Justru di sinilah letak keunikan masakan khas Indonesia. Orang Indonesia sangat berani rempah, bumbu dan rasa. Keunikan seperti ini jangan membuat makanan ini dikurang-kurangi kepedasannya. Hal ini sering terjadi ketika makanan tersebut mulai terkenal dan keotentikannya pun hilang. "Just kickin' on it!"' kata KF Seetoh sambil menendangkan kaki.
Hal unik lain juga dikatakan oleh Chef Malcolm. "I have to sell lots of drink if I sell this one. Peoples are become so thirsty," (Saya harus menjual banyak minuman jika menghidangkan Oseng-Oseng Mercon ini, orang-orang pasti akan mendadak kehausan). Komentar Chef Malcolm ini langsung disambut tawa banyak orang.
Berpindah ke Sate Bangka, mereka berdua juga takjub karena ternyata Bangka Belitung punya sate khas. "Bangka adalah daerah spesial bagi kami orang Singapura. Karena Lee Kuan Yew berasal dari sana," kata KF Seetoh. Mereka mengaku menyukai banyak sate Indonesia yang terkenal banyak macamnya.
Ketika mereka mencoba Ayam Gota, mereka diberitahu bahwa ayam ini dimasak dengan darah. "Wow, it's bloody good," kata KF Seetoh. Pria ini juga bercerita sedikit bila di Singapura sendiri ada peraturan tentang pelarangan makanan yang dijual dengan menggunakan darah.
"Pemerintah mengeluarkan peraturan itu karena darah binatang tidak dapat dipastikan berasal dari hewan yang sehat. Walau dimasak, darah berpotensi membawa bakteri dan penyakit pada manusia," kata KF Seetoh.
Mereka berdua tak hentinya memuji makanan Indonesia selanjutnya, yaitu Mie Aceh Sabang, Ayam Bakar Rica, Sate Sasak Madura, dan Ikan Parape. "Masakan Indonesia memang unik, saya pun ingin mencicipinya lagi nanti." kata KF Seetoh. Chef Malcolm Lee, dari resto Candlenut pun mengangguk-angguk setuju. Pasalnya, ia pun juga sering memasak hidangan peranakan.
Selain 9 makanan di atas, FJB 2015 yang telah diselenggarakan di kota Jogjakarta, Surabaya, dan Jakarta ini juga menyediakan banyak makanan unik. Ada 3 gerai makanan yang lolos ke acara World Street Food Congress 2015 seperti Ayam Taliwang, Gudeg Yu Nap dan Kupat Tahu Gempol. Ada juga Kue Putu Medan, Nasi Kepel Mama Thia, Lontong Sayur Kedai Mamak, Tengkleng Klewer Bu Edi, Tahu Tek Telor Cak Kahar Surabaya, Nasi Goreng Kambing Kebun Sirih, dan masih banyak lagi.
(msa/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN