KF Seetoh: "Jangan Kurangi Pedasnya Masakan Indonesia, Just Kickin' On It!"

KF Seetoh: "Jangan Kurangi Pedasnya Masakan Indonesia, Just Kickin' On It!"

Tania Natalin Simanjuntak - detikFood
Senin, 15 Jun 2015 14:53 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Festival Jajanan Bango (​FJB) ke 10 yang berlangsung kemarin dijejali penikmat kuliner​. ​Menghadirkan lebih dari lebih dari 40 penjaj kuliner nusantara. Kali ini, Festival Jajanan Bango (FJB) punya tamu khusus. KF Seetoh, petuala​ng ​kuliner dunia yang juga pendiri Makan​s​utra.

KF Seetoh adalah pemrakarsa dari World Street Food Congress (WSFC) di Singapura yang diadakan b​ulan April​ lalu. Ia sendiri mengaku sangat menyukai makanan Indonesia karena keunikannya. Pada Festival Jajanan Bango kali ini, KF Seetoh juga mendapatkan tantangan dari Bango untuk mencicipi 9 makanan khas Nusantara yang belum pernah ia cicipi sebelumnya.

Sembilan makanan tersebut adalah Sup Janda, Nasi Pindang, Oseng-Oseng Mercon, Sate Bangka, Ayam Gota, Mie Aceh Sabang, Ayam Bakar Rica, Sate Sasak Madura, dan Ikan Parape. Sembilan makanan tersebut di​sajikan ​khusus untuk dicicipi oleh KF Seetoh dan Chef Malcolm. Setelah mencicipinya, mereka dimintai komentar atas makanan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mencicipi, Sup Janda, KF Seetoh mengaku lansung menyukainya, "It's meaty and good," katanya. Begitu juga dengan Nasi Pindang yang ia cicip. Tapi panitia tiba-tiba menyiapkan segelas air untuk menu selanjutnya. Oseng-Oseng Mercon yang berwarna merah dengan banyak biji cabai pun akhirnya ia cicipi.

KF Seetoh dan Chef Malcolm merasa​kan sengatan tajam cabai dari hidangan ini. Namun, komentarnya tak kalah menarik. KF Seetoh berkomentar: 'Justru di sinilah letak keunikan masakan khas Indonesia. Orang Indonesia sangat berani rempah, bumbu dan rasa. Keunikan seperti ini jangan membuat makanan ini dikurang-kurangi kepedasannya. Hal ini sering terjadi ketika makanan tersebut mulai terkenal dan keotentikannya pun hilang. "Just kickin' on it!"' kata KF Seetoh sambil menendangkan kaki.

Hal unik lain juga dikatakan oleh Chef Malcolm. "I have to sell lots of drink if I sell this one. Peoples are become so thirsty," (Saya harus menjual banyak minuman jika menghidangkan Oseng-Oseng Mercon ini, orang-orang pasti akan mendadak kehausan). Komentar​ Chef Malcolm ​ini​ langsung disambut tawa banyak orang.

Berpindah ke Sate Bangka, mereka berdua juga takjub karena ternyata Bangka Belitung punya sate khas. "Bangka adalah daerah spesial bagi kami orang Singapura. Karena Lee Kuan Yew berasal dari sana," kata KF Seetoh. Mereka mengaku menyukai banyak sate Indonesia yang terkenal banyak macamnya.

Ketika mereka mencoba Ayam Gota, mereka diberitahu bahwa ayam ini dimasak dengan darah. "Wow, it's bloody good," kata KF Seetoh. Pria ini juga bercerita sedikit bila di Singapura sendiri ada peraturan tentang pelarangan makanan yang dijual dengan menggunakan darah.

"Pemerintah mengeluarkan peraturan itu karena darah binatang tidak dapat dipastikan berasal dari hewan yang sehat. Walau dimasak, darah berpotensi membawa bakteri dan penyakit pada manusia," kata KF Seetoh.

Mereka berdua tak hentinya memuji makanan Indonesia selanjutnya, yaitu Mie Aceh Sabang, Ayam Bakar Rica, Sate Sasak Madura, dan Ikan Parape. "Masakan Indonesia memang unik, saya pun ingin mencicipinya lagi nanti." kata KF Seetoh. Chef Malcolm Lee, dari resto Candlenut ​pun mengangguk-angguk setuju. Pasalnya, ia pun juga sering memasak hidangan peranakan.

Selain 9 makanan di atas, FJB 2015 yang telah diselenggarakan di kota Jogjakarta, Surabaya, dan Jakarta ini juga menyediakan banyak makanan unik. Ada 3 gerai makanan yang lolos ke acara World Street Food Congress 2015 seperti ​Ayam Taliwang, ​Gudeg Yu Nap dan Kupat Tahu Gempol. Ada juga Kue Putu Medan, Nasi Kepel Mama Thia, Lontong Sayur Kedai Mamak, Tengkleng Klewer Bu Edi, Tahu Tek Telor Cak Kahar Surabaya, Nasi Goreng Kambing Kebun Sirih, dan masih banyak lagi.

(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads