Hari Pertama WSF Jambore, Makanan Indonesia Ludes Diserbu Pengunjung

Laporan dari Singapura

Hari Pertama WSF Jambore, Makanan Indonesia Ludes Diserbu Pengunjung

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Kamis, 09 Apr 2015 07:58 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Empat jenis makanan Indonesia yang ditampilkan dal am World Street Food Jamboree semalam ludes diserbu pengunjung. Belum 4 jam dibuka, kupat tahu, ayam taliwang, soto Ambengan dan gudeg habis, meskipun sudah ditambah stok.

Hari pertama World Street Food Congress diawalii dengan kongres dengan 4 pembicara dari Filipina, Amerika, dan India. Ajang tanya jawab dan tukar ide dalam forum hackaton berlangsung seru.

Pada pukul 17.00 WSF Jamboree yang menampilkan 23 stall dari 12 kota di dunia dibuka. Pantauan detikfood, beberapa jam sebelum dibuka, banyak pengunjung berdatangan. Lokasi strategus di Parco area, tepat di atas Bugis MRT ikut mendukung ramainya pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain warga negara Indonesia, banyak warga Singapura mengantri di gerai gudeg yu Nap dan Ayam Taliwang Bersaudara. Agaknya rasa pedas menggigit mulai disukai banyak orang. Menjelang pukul 21.00 keempat gerai makanan Indonesia sudah habis stok, meskipun jam tutup pukul 23.00.

‘Sungguh di luar dugaan. Kami mengira tak banyak orang suka gudeg. Ternyata banyak warga asing yang mencicipi dan kembali memesan,’ demikian tutur Jefrie pengelola gudeg Yu Nap.

Stok makanan terus ditambah hingga tak ada lagi yang tersisa dijual. Tiap gerai rata-rata menjual lebih dari 300 porsi makanan. Per porsi makanan dijual Singapura $ 8 - $10. Kehadiran 4 pendekar kuliner ini didukung sepenuhnya oleh PT Unilever Indonesia Tbk. dengan produk Kecap Bango dan Bumbu Bacem.

Turut hadir dalam pembukaan menteri Culture, Community and Youth Minister Lawrence Wong. Dalam kesempatan tersebut Mr. Wong meresmikan SG50: Deliciously Singaporean Showcase sebagai peringatan 50 tahun Singapura.



(odi/odi)

Hide Ads