Manhattan's Blue Hill Restaurant, telah mendapat peringkat 'destinasi top' dari sebuah website bernama Zagat. Bahan-bahan makanannya pun terdiri dari makanan yang masih layak dimakan namun seringkali dianggap sampah. Sisa salad, garnis pasta, kentang yang tidak terlalu manis, oatmeal sisa, kaki lobster, sari sayuran, batang kale, saus tartar, dan sayap tulang rawan dari unggas dan ikan.
Restoran ini pun tak lepas dari sentuhan tangan seorang Dan Barber, sang executive chef sekaligus co-owner Blue Hill Restaurant yang sedang sungguh-sungguh untuk memperjuangkan makanan yang berasal murni dari pertanian. “Dengan begini, seorang chef akan dituntut untuk menguasai teknik masak dan kreativitas untuk menciptakan makanan yang unik,” ucap Dan Barber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata harga seporsi makanan bisa mencapai 194.000 rupiah. Harga ini sudah termasuk sangat murah, mengingat restoran-restoran di daerah West Village sangat mahal dan menu ini terdiri dari makanan 'sampah'.
Konsep restoran ini sebenarnya berangkat dari pemikiran bahwa manusia dinilai terlalu banyak membuang bahan makanan. Bahkan, sebenarnya ada 25% - 40% bahan makanan yang terbuang di hampir setiap tempat sampah masih bisa dimakan.
Restoran ini masuk dalam kampanye wastED, yaitu kampanye yang memperjuangkan bahan makanan sisa yang bisa diolah jadi makanan sehat. Ulasan yang dilakukan oleh para pencinta kuliner juga sejauh ini sangat positif. Meskipun mereka masih takjub dengan tampilan dan darimana bahan makanan menu tersebut.
“Saya tidak percaya bisa menemui pengunjung sebuah tempat makan yang begitu terpesona dan begitu senang dengan apa yang ia makan,” ucap wartawan kuliner GQ, Alan Richman.
Secara tak langsung, restoran ini juga berpesan agar tiap chef bisa memanfaatkan secara maksimal bahan makanan yang ia punya. Contohnya saja, seperti beberapa bagian sayuran dan daging. Tak terkecuali dengan konsumsi rumah tangga yang seharusnya membeli bahan makanan yang tidak berlebihan setiap harinya, cukup untuk keluarga. Jika mungkin memakan semua bahan makanan tersebut.
Restoran ini bertambah istimewa karena hampir setiap minggunya kedatangan koki yang sudah populer. Sebut saja nama Dominique Ansel, Nancy Silverton, Mario Batalli, dan masih banyak chef lain.
(lus/odi)