Daging Wagyu Kumamoto Kini Bisa Dinikmati di Indonesia

Daging Wagyu Kumamoto Kini Bisa Dinikmati di Indonesia

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Rabu, 21 Jan 2015 13:11 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Penggemar daging sapi wagyu kini bisa memuaskan selera. Mulai bulan ini daging wagyu asli Jepang bisa dinikmati di banyak restoran premium. Rasanya yang empuk, gurih lembut dan berlemak tak jenuh jadi keistimewaannya.

Untuk menandai ekspor perdana daging sapi wagyu Jepang, JETRO (Japan External Trade Organization) menggelar jumpa pers kemarin (20/1) di Jakarta. Secara khusus daging wagyu dari perfektur Kumomoto yang akan mengisi pasar daging sapi di Indonesia.

Ekspor ini merupakan momen penting setelah 13 tahun taka ada daging wagyu asli Jepang di Indonesia. Ekspor dihentikan pada tahun 2001 karena adanya wabah penyakit mulut dan kuku sapi. Negosiasi dilakukan sejak tahun 2004 dan tahun 2013 Jepang dinyatakan bersih dari penyakit mulut dan kuku sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jepang juga sudah memenuhi sejumlah persayaratan untuk mengekspor daging sapi ke Indonesia. Selain bebas penyakit mulut dan kuku sapi, sapi juga harus dikembangbiakkan di Jepang. Proses pemeliharaan, pemotongan hingga pengemasan harus melalui sertifikasi haal oleh LPPOM MUI.

Untuk daging wagyu yang diekspor ke Indonesia berasal dari Zenkai Meat Corp, Zenkairen dari prefektur Kumamoto. Proses sertifikasi sudah dilakukan sejak tahun 2012.

Wagyu dari Kumomoto dipilih karena dagingnya yang berkualitas prima. Ini karena Kumamoto memiliki sumber air mineral yang bagus, juga lingkungan alam yang bersih dan berkualitas.

Sapi yang diternakkan di prefektur Kumamoto meliputi jenis sapi hitam dan cokelat yang punya kualitas daging istimewa. Marbling, persebaran lemaknya merata bagus dengan rasa gurih lembut yang meleleh.

‘Jepang terbuka untuk bekerja sama dua arah dengan Indonesia. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara yang memiliki pasar besar untuk daging wagyu, Jepang siap untuk memenuhi kebutuhan pasar,’ demikian tutur Kenichi Tomiyoshi, presiden direktur JETRO.

Pasar daging sapi lokal dan impor tahun ini mencapai 640.000 ton. Sementara pasar wagyu masih didominasi wagyu Australia. Dari segi harga, wagyu Jepang relative lebih mahal karena kualitas dagingnya yang lebih baik.

Turut hadir dalam acara tersebut,, Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM MUI, Yoshiko Kijima, Minister of Japan Embassy in Indonesia, Susumu Murakami, Executive Director of National Federation of Reclamative Agricultural Co-operative Assocations dan gubernur prefektur Kumamoto.

Acara ditutup dengan makan malam dengan sajian wagyu Kamamoto primary cut dan secondary cut. Sebelumnya para tamu diberi kesempatan mencicipi beragam olahan wagyu beef dalam bumbu Indnesia seperti satai dan rendang.




(odi/odi)

Hide Ads