Wah, Black Truffle Ternyata Punya Senyawa Sama dengan Ganja

Wah, Black Truffle Ternyata Punya Senyawa Sama dengan Ganja

- detikFood
Selasa, 30 Des 2014 12:01 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Black truffle atau jamur truffle hitam terkenal karena aroma uniknya. Seorang tim peneliti dari Italia mengungkapkan bahwa black truffle ini ternyata mengandung 'molekul kebahagiaan', senyawa yang sama dengan yang ada pada ganja.

Mauro Maccarrone dari Campus Bio-Medico University of Rome, Italia dan koleganya menyatakan jamur berharga mahal tersebut memproduksi anandamide. Zat ini memicu mood baik yang menggunakan mekanisme biologis sama dengan tetrahydrocannabinol (THC) yang ada pada marijuana.

Mauro percaya jamur truffle mengunggunakan senyawa tersebut untuk menarik hewan memakan buah mereka, sehingga spora akan tersebar lebih luas dan bisa bereproduksi secara cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Black truffle mendapatkan warna hitamnya dari pigmen melanin gelap. Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Mauro tahun 2012 dalam manusia, produksi melanin dipicu pelepasan anandamide.

Senyawa ini disebut 'bliss molecule' karena perannya dalam mood, nafsu makan, memori, depresi, dan kesuburan. Namanya berasal dari kata ananda yang berarti keceriaan dalam bahasa Sanskerta. Untuk mengetahui apakah melanin dalam black truffle bekerja seperti dalam tubuh manusia, tim peneliti menggunakan tes reaksi berantai polymerase.

Tes tersebut bekerja dengan membentuk beberapa salinan seksi DNA untuk mengidentifikasi kehadiran gen yang membuat dinding kimia sama seperti anandamide. Mereka juga menggunakan teknik mass spectrometry untuk mengungkapkan kehadiran anandamide. Hasilnya terbukti black truffle mempunyai anandamide lebih tinggi dibanding saat masih muda.

“Jamur truffle tidak membuat anandamide sendiri. Interpretasi kami adalah mereka menarik hewan yang mempunyai penerima sel dan tetap mengonsumsi truffle sehingga spora truffle menyebar lebih luas,” tutur Mauro kepada BBC (30/12/2014).

Anandamide adalah bagian jaringan komunikasi tubuh dan otak bernama sistem endocannabinoid yang memainkan peran penting dalam kesehatan mental dan kinerja organ tubuh. Pada tahun 1960an, tim peneliti bingung mengapa obat- obatan opiate seperti morphine, opium, dan heroin bisa menimbulkan efek kuat pada manusia walau berasal dari tanaman.

Molekul bernama enkephalins yang mempunyai kandungan pereda rasa sakit seperti morphine ditemukan pada tahun 1975. Hal ini memicu peneliti lainnya mencari sel penerima yang dipengaruhi oleh obat lainnya dan pada tahun 1988, THC berhasil diidentifikasi.

(dni/odi)

Hide Ads