Masyarakat Eropa Makin Banyak Membeli Buah Berbentuk Cacat

Jakarta - Umumnya supermarket di Eropa dan Amerika Serikat menjual buah berkualitas prima. Akibatnya banyak sayur dan buah cacat dibuang. Kini mereka mulai menggemari buah dan sayur yang cacat tetapi nutrisinya tetap bagus.

Menurut United Nations Environment Program petani harus membuang setidaknya 20 hingga 40 persen sayuran dan buah yang tidak memenuhi standar supermarket. Tapi, Uni Eropa mengumumkan tahun 2014 menjadi Year Against Food Waste dan pada awal tahun ini, supermarket besar Perancis, Intermarche meluncurkan kampanye "inglorious fruits and vegetables".

Kampanye tersebut menegaskan buah dengan penampilan cacat mempunyai kandungan vitamin dan nutrisi yang sama dengan buah yang dianggap lebih menarik. Ada juga kampanye yang menampilkan sayuran dan buah dengan beragam bentuk seperti "the grotesque apple," "the failed lemon," "the disfigured eggplant," "the ugly carrot" dan "unfortunate clementine."

Kampanye ini diluncurkan pada bulan Maret bekerjasama dengan agensi Marcel. Mereka membeli buah sayuran dengan bentuk cacat dan menaruhkan di rak khusus dengan diskon 30 persen diskon dengan shake serta sup yang dibuat dari bahan makanan tersebut. Ternyata penjualan mereka meningkat hingga 24 persen dan mereka kembali menjalankan ide tersebut bulan Oktober ke 1.800 cabang.

Di Portugal, The New York Time (10/12/2014) melaporkan, pendistribusi makanan bernama Fruta Feia (Ugly Fruit) membeli sayuran yang tidak bagus bentuknya dan menjualnya pada konsumen yang menginginkan harga murah dan mencegah pembuangan makanan. Sementara di Inggris, banyak supermarket mulai mengikuti jejak Perancis dan menjual buah yang terlihat tidak menarik.

Musim panas ini, Waitrose menyediakan apel yang diberi label 'weather blemished', hasil dari kerusakan berkepanjangan di pemasok apel di Afrika Selatan. Tahun lalu mereka menjual terung, wortel, dan plum yang tidak sempurna.

“Kuncinya adalah mengolah hasil panen secara maksimal. Supermarket bisa menggunakan buah terbaik untuk dikemas atau dijual di rak mereka, tapi mereka juga mencari cara alternatif untuk memanfaatkan buah yang tidak masuk dalam standart sebagai hidangan cepat saji atau sup,” tutur Shazia Ejaz dari British Retail Consortium kepada The Salt (10/12/2014).

Sebelumnya PBB menghimbau masyarakat dunia untuk membeli buah cacat untuk memerangi kelaparan, karena banyak buah sayuran yang tidak terlihat menarik dibuang sementara banyak masyarakat yang tidak mampu membeli makanan. Tristram Stuart, aktivis pembuangan makanan menyatakan kepedulian konsumen harus ditingkat untuk mendorong kampanye tersebut karena supermarket akan menyajikan buah yang diinginkan oleh konsumen.

(dni/odi)