Pada hari Selasa (02/09/2014) World Food Program (WFP) dari PBB membagikan jatah makanan bulan Agustus untuk 4,1 juta masyarakat Suriah. Langkah ini dilakukan menyusul semakin banyak konvoi bisa melewati garis depan dan perbatasan dari Turki dan Yordania.
“Kami menjangkau lebih banyak orang setiap hari dengan bantuan pangan darurat yang dibutuhkan. Banyak dari mereka telah kelaparan selama beberapa bulan,” tutur Muhannad Hadi selaku koordinator regional WFP untuk krisis Syria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Security Council PBB menyetujui pergerakan bantuan PBB melalui empat perbatasan di bulan Juli. Hal ini mengakhiri lumpuhnya bala bantuan dikarenakan Damaskus menolak ijin agar staf PBB bisa menyebrangi area yang dikendalikan oleh pemberontak. Walaupun pasukan Suriah tidak mengendalikan area tersebut, PBB menyatakan tidak bisa mengacuhkan kekuasaan Suriah.
“Sejak 25 Juli, total lima konvoi menyebrangi perbatasan via Bab Al Salam dari Turki dan Al Ramtha dari Yordania membawa jatah makanan seperti beras, lentil, minyak, pasta, bulgur, makanan kaleng, tepung gandum, kacang, garam, dan gula untuk 69.500 orang di area terpencil leppo, Idlib, Quneitra dan Deraa,” tambah WFP.
Peningkatan akses untuk bantuan kemanusiaan membantu peningkatan jatah makanan dari 3,7 juta di Juli. Tapi, setiap bulannya WFP terlihat kesulitan mencapai target untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Suriah. Pada bulan Agustus ada 4,25 juta makanan sekitar seperlima populasi sebelum perang terjadi di negara tersebut.
Menanggapi hal tersebut, WFP menyatakan mereka perlu menggalang dana $35 Juta (Rp 412 Milyar) setiap minggu agar kebutuhan pangan masyarakat Suriah yang terlibat konflik terpenuhi. Termasuk 3 juta jiwa yang mengungsi ke negara tetangga.
(dni/odi)