Kurangi Konsumsi Daging akan Menjamin Ketersediaan Pangan di Masa Depan

Kurangi Konsumsi Daging akan Menjamin Ketersediaan Pangan di Masa Depan

- detikFood
Senin, 01 Sep 2014 17:48 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Konsumsi daging merupakan kebutuhan masyarakat dunia. Namun para ahli memperingatkan bahwa makan lebih sedikit daging penting untuk mencapai keamanan pangan duniia dan memenuhi kebutuhan pangan masa depan.

Peneliti dari universitas Cambridge dan Aberdeen melakukan sebuah studi hingga tercapai kesimpulan tersebut. Mereka menemukan bahwa produksi pangan bisa melebihi target emisi gas rumah kaca pada tahun 2050 jika konsumsi daging dalam jumlah besar terus berlangsung.

Studi itu menyebutkan pertumbuhan penduduk dan munculnya diet a la barat yang banyak konsumsi daging membuat peningkatan hasil pertanian tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi 9,6 miliar penduduk dunia. Para ahli juga menemukan bahwa meningkatnya penebangan hutan, pemakaian pupuk dan emisi metana peternakan cenderung menyebabkan emisi gas rumah kaca dari produksi pangan naik hampir 80%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin studi dari departemen teknik University of Cambridge, Bojana Bajzelj, mengatakan praktek pertanian belum tentu salah sehingga memicu hal ini. Akan tetapi pilihan makananlah yang jadi penyebabnya. Menurutnya sangat penting untuk menemukan cara-cara mencapai ketahanan pangan global tanpa perlu memperluas tempat penanaman atau lahan.

"Produksi pangan merupakan pendorong utama hilangnya keanekaragaman hayati dan kontributor besar dalam perubahan iklim dan polusi, sehingga pilihan makanan kita berpengaruh. Pemangkasan limbah makanan dan mengurangi konsumsi daging dengan pola makan yang lebih seimbang adalah pilihan 'tanpa penyesalan' yang penting," tutur Bojana seperti dilansir dari The Telegraph (31/08/2014).

Bojana juga menjelaskan dengan makan lebih banyak daging maka akan lebih banyak pula produksi bahan baku yang diperlukan untuk pangan hewan.

Peneliti sempat melakukan pengujian dengan skenario, semua negara dianggap rata-rata memiliki diet seimbang, tanpa berlebihan mengonsumsi gula, lemak dan produk daging. Diet seimbang rata-rata yang dipakai dalam studi ini adalah dua porsi daging merah 85 gr dan lima telur per minggu serta seporsi unggas per hari. Menurut peneliti, hal tersebut secara signifikan dapat mengurangi tekanan terhadap lingkungan.

Mereka juga menambahkan bahwa ini bukan argumen vegetarian yang radikal, namun lebih kepada konsumsi daging dalam jumlah wajar sebagai bagian dari pola makan seimbang dan sehat. Studi ini sendiri dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change.

(lus/odi)

Hide Ads