Data yang dicuri tersebut milik Domino's Pizza di Belgia dan Prancis. Perusahaan pizza tersebut mengatakan pengguna Twitter anonim mengancam akan mempublikasikan data bila perusahaan tidak membayar uang tebusan.
Kejadian berawal dari sebuah Tweet yang diarahkan pada pelanggan Domino's melalui akun seseorang bernama "Rex Mundi". Akun tersebut menyebut telah mengunduh lebih dari 592.000 data pelanggan Prancis dan 58.000 data dari Belgia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chris Brandon, juru bicara Domino's Pizza, Senin lalu (16/06/2014) mengungkapkan di antara data yang tercuri adalah nama pelanggan, alamat pengiriman makanan, nomor telepon, alamat email dan password.
Namun Chris tidak tahu apakah password yang dicuri telah dienkripsi atau belum. Data diambil dari server yang digunakan oleh sistem pemesanan online. Server tersebut saat itu sedang dalam proses penggantian.
Terkait tebusan, perusahaan Domino's tidak akan melakukan pembayaran. Sebab sabotase terjadi di waralaba Belgia dan Prancis yang memakai sistem pemesanan online perusahaan tanpa memerlukan nomer kartu kredit pelanggan sehingga tidak ada data keuangan yang tercuri.
Situs Domino's Pizza di kedua negara kini telah diamankan. Pihak Domino's menyarankan pelanggan untuk mengubah password demi alasan keamanan.
(lus/odi)