Coca-Cola Pertemukan Pekerja Migran dan Anaknya untuk Rayakan Imlek Bersama

Jakarta - Seperti banyak orang, para pekerja migran di China juga berharap bisa temui anak mereka di kampung halaman. Awal Januari lalu, Coca-Cola mempertemukan 3 pekerja migran dengan anak-anaknya yang terpisah lama. Luapan keharuan dan kegembiraanpun tergambar dalam video dokumenter buatan Coca-Cola.


Demi mencari nafkah, jutaan pekerja migran di China rela berpisah dengan anak-anak mereka untuk bekerja di kota besar. Menurut All-China Women’s Federation, 61 juta anak diperkirakan tinggal terpisah dari orangtua mereka dan hidup bersama keluarga atau kerabat di pedesaan. Anak-anak tersebut biasanya bertemu orangtua mereka hanya saat musim perayaan, seperti imlek.

Video dokumenter Coca-Cola China buatan McCann Shanghai menggambarkan kisah jutaan anak yang terpisah lama dari orangtua mereka. Dalam video berdurasi empat menit tersebut, penonton diperkenalkan pada kisah tiga keluarga.

Seorang gadis kecil, misalnya, merasa sedih karena takut sang ibu tidak mengenalinya setelah berpisah lama. Sementara itu, sang ibu mengungkapkan dia dan suaminya menangis tiap malam karena menahan rindu tidak bertemu gadis kecilnya tersebut.

Video yang menyentuh hati banyak orang tersebut telah beredar luas di media sosial China dan diputar di beberapa taksi. Hal ini membuat orangtua lainnya berbagi rasa penyesalan yang sama karena hidup jauh dari keluarga.

Richard Cotton, Direktur Konten dan Kreatif Coca-Cola China mengatakan, “Kami ingin menggambarkan hal-hal nyata, bukan sesuatu yang dibuat. Kami menemukan para pemeran yang sangat baik. Saat casting, kamipun berdiskusi bersama.”

Video ini telah selesai dibuat pada awal Januari sehingga ketiga keluarga yang dipertemukan menikmati libur Imlek lebih lama. Lewat tayangan ini pesan Coca-Cola tersampaikan jelas, Coca-Cola menghubungkan banyak orang dan membuat mereka berkumpul bersama.

(fit/odi)