Tak heran jika jaringan bakery berkualitas prima sukses digemari pelanggannya. Salah satunya Bread Life yang memiliki banyak gerai di beberapa mal di Jakarta dan sekitarnya. Bahan-bahan yang segar dan berkualitas menjadi andalan utama setiap roti yang dijual oleh bakery ini.
Inilah yang detikfood buktikan saat singgah ke gerai BreadLife di Gandaria City, Jakarta Selatan. Aroma harum ragi dan mentega tercium segar saat ada di area bakery ini. Chef Rahmat Kusnedi, Executive Pastry Chef Bread Life membeberkan prosedur pemilihan bahan, alat, dan penyajian yang dilakukan di 54 gerai BreadLife.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, roti BreadLife akan tahan satu hari apabila tetap berada dalam kemasan. Jika di luar kemasan, roti-roti yang tampilannya menggugah selera ini hanya bertahan setengah hari. Dalam sehari, Bread Life dapat memanggang 1.200 roti di setiap gerainya. Jumlah itu juga belum termasuk hari libur.
Kecuali puluhan jenis roti dan pastry juga tersediasup, salad, serta minuman. Produk yang beragam juga didukung konsep toko yang sengaja dibuat open kitchen dengan tujuan para konsumen dapat melihat kegiatan yang sedang berlangsung di dalam dapur BreadLife.
Setiap roti dan kue yang dipajang di gerai adalah roti yang fresh from the oven. Untuk itu semua bahan disiapkan di dapur pusat yang berlokasi di Pluit. Setiap adonan dibuat setengah jadi di dapur ini, kemudian dikirimkan ke setiap gerai.
Di gerai masing-masing, barulah setiap adonan dibentuk sesuai rasa, isian, bentuk, dan lain-lain. Untuk cake dan pastry yang lebih rumit, adonan yang datang ke setiap gerai sudah tinggal di berikan filling untuk kemudian dipanggang dan dihias sesuai variannya.
Rugby, Mayo Chicstix, dan The Ring adalah beberapa jenis roti yang menjadi favorit konsumen. Dalam kesempatan ini, detikfood mencoba langsung membuat roti The Ring dan Mayo Chicstix. Kedua roti ini mempunyai adonan dasar sama, namun berbeda isian dan toppingnya.
Chef Rahmat dibantu Chef Saldi memandu detikfood membuat The Ring yang diberi diberi isian keju, mayonnaise, dan beef. Dibentuk memanjang, lalu masing-masing ujungnya disatukan sehingga berbentuk bulat. Bagian atasnya pun dilumuri air dan ditaburi keju parmesan.
Sedangkan membuat Mayo Chicstix lebih mudah dari The Ring. Adonan diratakan, diolesi telur lalu 4 potong chicken stick ditaruh di atasnya. Kedua adonan The Ring dan Mayo Chicstix ini dipanggang dalam suhu 160 derajat celcius selama delapan menit. Kemudian dipanggang lagi selama dua menit untuk hasil akhir yang sempurna.
Selain menyediakan roti dan kue yang berkualitas, BreadLife juga mengadakan program sosial membantu panti asuhan yang lokasinya tak jauh dari gerai BreadLife. BreadLife mengantar langsung produk sweet bread BreadLife ke 8 panti asuhan setiap dua kali seminggu.
Rencananya aksi sosial ini akan dikembangkan dengan menambah jumlah panti asuhan yang mendapat program ini. Akan ada lebih dari 100 buah panti asuhan yang merasakan program ini di tahun 2014 mendatang.
(dni/odi)