Pemasaran salmon Norwegia dimulai sejak tahun 1985, saat sekelompok eksportir mencari pasar baru yang cocok untuk salmon. Mereka menemukan Jepang sebagai salah satu pasar yang menjanjikan karena konsumsi sashimi dan sushi yang tinggi. Sejak saat itu, permintaan salmon Norwegia semakin meningkat.
“Semua orang suka sushi buatan Jepang, tapi sedikit yang tahu produk yang digunakan berasal dari Norwegia. Salmon Norwegia sangat cocok dikonsumsi mentah karena diternakkan dalam lingkungan yang aman tidak seperti salmon Jepang yang liar sehingga harus dimasak,” tutur Christian Cramer selaku Regional Director Norwegian Seafood Souncil South East Asia kepada DetikFood (14/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memromosikan salmon Norwegia untuk Indonesia, NSC dan kedutaan Norwegia mengundang 50 perwakilan industri seperti hotel, restoran, importir, dan koki dalam acara bertajuk 'Norwegian Salmon Sushi Gathering with Your Norwegian Family and Friends'. Acara ini diadakan di kediaman Duta Besar Norwegia, Stig Traavik di Shangri-La Residence.
Dijelaskan beberapa usaha NSC untuk meningkatkan konsumsi salmon di Indonesia. Seperti kerjasama dengan Sushi Tei untuk membuat serangkaian menu salmon baru bernama 'Salmon Matsuri' mulai 20 Juni-Juli 2013 lalu.
Tidak hanya itu, merayakan ulang tahun ke-6, Farmer Market dan NSC bekerjasama membuat sushi mozaic pertama di Indonesia. Sushi mozaic ini terbuat dari 3000 sushi salmon, halibut, mackerel Norwegia yang setelah itu bisa disantap para pengunjung Farmers Market.
Dalam acara sushi gathering ini, hadir juga chef ternama asal Norwegia, Oyvind Naesheim dari restoran Nobu. Ia memperagakan tiga menu khas Jepang yaitu Norwegian salmon sushi and maki, Norwegian salmon tataki dengan karashisu miso, dan Norwegian salmon sashimi salad.
(fit/odi)