Seperti dilansir di NY Daily News (9/09/2013), Pada tanggal 31 Agustus 2013 yang lalu, telah diadakan festival memasak testikel hewan yang diberi nama "The 10th Testicles Cooking Championship" di sebuah desa bernama Lunjevica, Serbia.
Festival tahunan yang sudah diadakan selama 10 tahun ini menggunakan testikel hewan yang akan dimasak lalu dipertandingkan seperti kompetisi. Wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke desa Lunjevica ini bisa mencium aroma testikel yang dimasak dari radius yang jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Erovic juga memasukkan unsur humor perang Balkan pada poster festival memasak testikel ini. Seperti gambar koki dengan kumis tebal dan testis yang terkulai di bawah air rebusan yang mendidih.
Untuk festival memasak testikel ini, semua peserta kompetisi yang berusia 20 tahun ini harus memasak testikel untuk orang yang lebih tua. Tema untuk kompetisi tahun ini adalah memasak testikel menjadi sajian goulash (sejenis kari dan semur ala Eropa).
Testikel yang digunakan untuk festival ini berasal dari testikel hewan-hewan seperti kuda, keledai, banteng, domba, sapi, dan lain-lain. Testikel hewan ini nantinya akan dipotong kotak-kotak dan direndam didalam larutan wine selama setengah jam.
Setelah itu, testikel yang sudah direndam tadi dimasak dengan bumbu-bumbu seperti bawang bombay, cabai, bawang putih, tomat, dan rempah-rempah lainnya.
Salah satu peserta pada festival memasak testikel ini mengatakan bahwa cara memotong testikel yang baik adalah dengan memotongnya secara diagonal, bukan kotak-kotak. Testikel yang dipotong-potong secar diagonal akan memberikan khasiat aprodisiak yang baik dan meningkatkan kadar hormon testosteron bagi pria.
Tampaknya hal ini menjadi kampanye budaya makan testikel sebagai makanan aprodisiak terbaik. Makanan yang mampu membangkitkan libido lebih baik daripada mengonsumsi viagra. Hal tersebut terbukti pada slogan The 10th Testicles Cooking Championship ini, yaitu “better for the libido than any viagra".
(fit/odi)