Pengembangan kualitas produk pangan di Indonesia masih sedikit. Karena itulah dibutuhkan banyak lulusan dari program studi Teknologi Pangan yang berkualitas. Dengan begitu produk pangan lokal maupun global jadi lebih bermanfaat dan berkembang.
Karenanya Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tergerak untuk membuka program studi Teknologi Pangan. Pembukaan program inipun didukung oleh Nutrition Research Center dalam bentuk ikut mempromosikan program studi yang rencananya akan dibuka tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, program studi ini memiliki kurikulum yang sedikit berbeda dengan Universitas lainnya. Pada semester pertama hingga empat, mahasiswa akan diberikan mata kuliah Teknobiologi modern seperti Nutrigenomics atau Personalized Nutrition. Setelah itu lebih fokus pada mata kuliah Teknologi Pangan.
“Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga lulusannya diharapakan memiliki kompetensi untuk mengembangkan Teknologi Pangan dan Teknobiologi.” imbuh Dr. Diana Elizabeth Waturangi, M.Si selaku Dekan Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya yang turut hadir.
Di semester akhir, tiap mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian pangan yang bisa dilakukan di negara tetangga. Seperti Singapura, Thailand, Korea dan masih banyak lainnya. Atau juga di perusahaan makanan yang berada di Indonesia.
Sebagai penunjang dalam belajar, universitas pun menyediakan fasilitas laboratorium dengan peralatan lengkap. Laboratoriumnya juga bisa digunakan untuk penelitian mahasiswa S1, S2 maupun S3. Baik dari mahasiswa Unika Atma Jaya maupun dari Universitas lain.
“Pengetahuan tentang Nutrigenomics atau Personalized Nutrition akan memberikan kesempatan untuk dapat memformulasikan kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk tiap individu. Sehingga masyarakat semakin paham akan sains dan semakin peduli dengan kualitas hidup sehat.” tambah Prof. Antonius Suwanto, M.Sc - Professor DNA Technology & Gene Expression UNIKA Atma Jaya.
(dyh/odi)