Rabu (26/9/2012), bertempat di Rumah Maroko, kecap Bango menggelar acara bertajuk 'Rayakan Kemeriahan Idul Adha dengan Hidangan Kambing Bango Nusantara'. Dengan acara ini, Bango ingin memberikan wawasan kuliner nusantara melalui olahan sedap daging kambing dengan bumbu tradisional.
Kesulitan utama dalam mengolah daging kambing adalah aromanya yang tajam. Selain itu juga teksturnya yang liat. Karenanya Chef Deden Gumilar, seorang chef yang mencintai makanan Indonesia, membeberkan tips praktis mengolah daging kambing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan menurut Arie Parikesit, seorang penikmat dan pengamat kuliner, Indonesia sangat kaya akan ragam olahan daging kambing. Banyak resep warisan yang belum banyak dikenal orang karena tidak didokumentasikan dengan baik.
Pada acara tersebut Arie memperkenalkan enam resep daging kambing otentik Indonesia. Dari pulau Sumatra ada Kaliyo Kambing (Palembang) dan Semur Kambing (Medan). Untuk pulau Kalimantan ada Sate Kambing Bumbu Santan (Banjarmasin), sedangkan dari pulau Jawa ada Bestik Kambing (Solo), Krengsengan Kambing (Jawa Timur), dan Gulai Kambing Kacang Hijau (Jawa Timur).
Kecap Bango yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1928 merupakan merk kecap yang setia menemani keluarga Indonesia dari generasi ke generasi. “Bango berharap tips dan trik pengolahan daging kambing dapat menjawab kerinduan keluarga Indonesia akan hidangan kambing otentik nusantara yang biasa disajikan sebagai bagian dari perayaan Idul Adha,” kata Agus Nugraha, Senior Brand Manager Bango.
Sebagai wujud pelestarian budaya kecap Bango terhadap kuliner nusantara, nantinya resep-resep hidangan kambing nusantara akan bisa diakses di www.warisankuliner.com.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah media ini dilengkapi dengan cooking class memasak gulai kambing kacang hijau yang dibimbing langsung oleh chef Deden Gumilar.
(fit/odi)