Bagi yang belum tahu, Chef Wan adalah celebrity chef asal Negeri Jiran. Ia sering tampil di televisi, tepatnya di Asian Food Channel, dalam acara yang mengusung namanya sendiri: 'The Best of Chef Wan'. Ia pun telah menerbitkan buku 'The Best of Chef Wan: A Taste of Malaysia'.
Ayahnya merupakan keturunan suku Riau Malay dan Jawa, sementara ibunya keturunan Jepang dan suku Nyonya. Chef Wan memiliki dua anak dari hasil perkawinannya. Serina Redzuawan, putri pertamanya, merupakan aktris Malaysia. Sementara itu, Muhammad Nazri bin Redzuawan, si bungsu, mengikuti jejak ayahnya sebagai chef.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perawakannya yang tidak begitu tinggi lincah berjalan kesana-kemari, sibuk memotret hidangan. Saat mengobrolpun Chef Wan terkesan enerjik di usianya yang sudah 55 tahun. Dialek Malaysianya bercampur dengan bahasa Inggris, mengalir cepat diselingi humor khasnya.
Meski terlihat selalu bersemangat, ia mengaku kini sudah tak sekuat dulu. Kakinya sering terasa sakit saat harus berdiri lama. "Padahal 10 tahun lalu tidak begini. Wajar saja, saya sudah tua. Orang-orang seumur saya malah sudah pensiun," ucapnya.
Terbiasa berhubungan dengan makanan tidak membuat Chef Wan banyak makan saat buka puasa. "Mie saja cukup. Saya tidak mau terlalu kenyang sampai susah bergerak," jelasnya. Selain untuk merasakan semangat ramadan, ia juga menjaga makan sebagai langkah detoksifikasi. Chef Wan mengaku bisa turun berat badan hingga 3-4 kg di penghujung bulan puasa. "Tak perlu lagi capek-capek fitness. Kulitpun menjadi halus," tambahnya.
Ia menyayangkan bulan ramadan yang berubah makna menjadi bulan berpesta makan. Banyak orang mengambil makanan banyak tapi akhirnya tak habis dan dibuang. "Jadi mubazir. Padahal inti dari puasa adalah untuk merasakan lapar dan mengendalikan nafsu," kata Chef Wan. Menurut pria bercucu dua ini, bersantap mewah bersama keluarga seminggu sekali tidak apa-apa, tapi tidak baik jika dilakukan setiap hari.
Sebagai duta kuliner Malaysia, ia sering melewatkan bulan puasa di negeri orang. Belum lama ini ia berkunjung ke Italia selama 2 minggu, kemudian ke Yunani dan Selandia Baru untuk syuting program TV-nya. Setelah Idul Fitri, ia akan terbang ke Yordania, Lebanon, Korea, Jepang, Maladewa, dan Filipina untuk memenuhi undangan departemen pariwisata setempat.
Bicara tentang Lebaran, Chef Wan tak hanya membuat hidangan khas Malaysia. Agar tidak bosan, ia juga membuat makanan asing seperti lasagna, spaghetti, meatball, atau masakan a la Cina. "Lain kali saya akan masak kerak telur Betawi," katanya sambil tertawa.
Namun, tahun ini, Chef Wan tidak menghabiskan Idul Fitri bersama keluarga di Malaysia. Ia justru akan berangkat ke Mekkah sendirian untuk beristirahat selama 10 hari. "Capek memasak terus untuk orang lain. Penat. Saya butuh istirahat," ujarnya.
Indonesia menjadi salah satu negara yang sering ia kunjungi. Chef Wan pun cukup mengenal kuliner khas tanah air kita. Ia paling suka tahu telur petis, ikan gurami, rendang, gudeg, serta krecek. "Namun saya belum pernah ke Kalimantan. Saya ingin mencicipi masakan asli sana," tuturnya.
(dyh/odi)