Tanggal 19 Mei ditetapkan menjadi Food Revolution Day, dan pertama kali diadakan di tahun 2012 ini. Food Revolution Day merupakan hari aksi global. Masyarakat di seluruh dunia akan berpartisipasi dalam berbagai acara untuk meningkatkan kepedulian dalam mencegah berbagai penyakit karena pola makan yang salah.
Dalam peringatannya, para pecinta kuliner berkumpul, berbagi informasi dan keterampilan mengenai makanan sehat. Pelaksanaannyapun mencakup banyak lokasi, mulai dari sekolah, restoran, tempat usaha, pasar dan perumahan, dan diikuti oleh pemerhati kuliner, chef, pebisnis, ibu rumah tangga, juga pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Food Revolution Day yang digagas Jamie Oliver Foundation merupakan sarana ispirasi dan inspirasi melalui gerakan social media. Dengan adanya Food Revolution Day Java, diharapkan lebih banyak orang di mancanegara yang mengenal makanan Indonesia yang sehat”, kata Amanda Katili PhD., selaku ketua Omar Niode Foundation.
Ada serangkaian aktivitas seru yang dilaksanakan Food Revolution Day Java, dan juga dihadiri oleh sederetan publik figur. Acara yang dilaksanakan di Jl. Kayu Manis Timur Matraman ini digagas oleh Omar Niode Foundation, dan bekerja sama dengan Komunitas Honocoro.
Kegiatannya antara lain mengenal pedagang sayur tradisional dan bahan-bahan makanan alami, informasi keamanan makanan di rumah, juga belajar membuat es krim jamu. Ada pula penyanyi Chintia Lamusu yang unjuk kebolehan memasak, lomba hias nasi tumpeng bersama Alessandra Khadijah Usman, serta demo masak bersama Chef Vindex Tengker.
Saat ini, tercatat lebih dari 450 kota di 50 negara turut menyemarakkan Food Revolution Day melalui kegiatan di dapur, rumah, lapangan, restoran, dan berbagai ruang pertemuan. Diharapkan, berbagai acara yang dilaksanakan di berbagai wilayah di dunia ini akan menginspirasi masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat.
(flo/odi)