Para Chef di California Protes Larangan Foie Gras

Jakarta - Hidangan berbahan foie gras terancam tak bisa dinikmati lagi di California. Seperti di Denmark, Israel dan Turki, California juga melarang penggunaan hati angsa. Hal ini menuai protes para chef, yang kemudian sengaja membuat sebuah jamuan makan mewah berbahan foie gras.

Pada 14 Mei 2012 mendatang, Coalition for Humane and Ethical Farming Standards (CHEFS) akan mengadakan sebuah jamuan makan mewah. Akan disajikan enam menu berbahan foie gras di beberapa restoran seperti Melisse, The Royce, Lemon Moon, dan juga Animal.

Untuk mencicipi menu lezat berbahan foie gras, biaya yang harus dibayar berkisar antara 1,3 juta hingga 1,8 juta rupiah. Menunya antara lain adalah Foie Gras Tortellini, Poach Foie Gras, dan juga Foie Gras Saute.

Larangan soal foie gras menyangkut proses produksi dan penjualan angsa yang diberi makan secara paksa dan diperlakukan semena-mena. Prosesnya akan menghasilkan hati angsa yang lebih besar dari ukuran aslinyanya. “Ini bukan mengenai foie gras. Ini tentang perilaku tidak manusiawi pada unggas”, kata John Burton yang membuat larangan tersebut.

Hal inipun didukung oleh organisasi pelindung hewan. Menurut PETA (People for Ethical Treatment of Animals), foie gras dihasilkan dari hewan angsa yang diberi makan secara paksa dan dibuat menderita. Foie gras juga diproduksi di beberapa negara secara besar-besaran setiap tahun.

PETA juga menyebut foie gras sebagai makanan yang tak sehat bagi manusia karena mengandung lemak yang tinggi. Setiap 60 gram foie gras mengandung 25 gram lemak dan 85 miligram kolesterol.

Hal inipun diprotes keras oleh CHEFS. Menurut anggota koalisi ini, mereka ingin membuat pasar yang baik, dan mengembangbiakkan angsa dengan cara yang baik. Mereka juga mengusulkan aturan baru untuk memberi makan angsa dengan cara yang manusiawi. CHEFS sendiri didukung oleh ratusan chef ternama California, termasuk chef Vinny Dotolo dan Ludo Lefebvre.

(flo/odi)