Australia Mengganti Easter Bunny dengan Easter Bilby

Australia Mengganti Easter Bunny dengan Easter Bilby

- detikFood
Jumat, 06 Apr 2012 11:34 WIB
Foto:members.optusnet.com.au
Jakarta - Paskah tahun ini Easter Bunny mulai mendapat saingan Easter Bilby. Bilby yang mirip dengan kelinci merupakan hewan yang sudah mulai berkurang populasinya. Karenanya dimulai gerakan penyelamatan hewan lucu ini.

Tahun ini ada yang sedikit berbeda dalam kemeriahan perayaan paskah di Australia. Selian cokelat kelinci atau Easter Bunny yang sudah melegenda kini hadir Easter Bilby. Selintas hewan mungil ini mirip dengan kelinci.

Hewan ini sudah mulai berkurang jumlahnya karena tergeser oleh kelinci. Jumlahnya sekitar 600 yang hidup liar dengan habitat yang dikuasi kelinci yang belakangan dikenal di Australia. Selintas hewan ini mirip kelinci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bilby memiliki telinga panjang runcing, dengan muka memanjang mirip tikus, bulunya licin halus berwarna abu-abu dengan memiliki kantong seperti kanguru. Bilby jantan bisa berukuran sebesar keinci.

Mike Drinkwater, yang memelihari bilby di Sydney Wildlife Park sangat ingin mengganti kelinci dengan bilby selamanya sebagai ciri khas paskah. 'Pertama, kelinci sekarang jadi hama di Australia. Kedua, bilby memiliki kelembutan sama dengan kelinci. Ketiga, bilby cantik, binatang asli dan tidak berbahaya. Karenanya tak ada alasan untuk tidak mempromosikan sebagai pengganti kelinci,' demikian komentar Mike seperti dilansir Reuters.

Kampanye ini disambut baik oleh toko-toko cokelat di Australia. Seperti cokelat Darell Lea yang mensponsori program penangkaran bilby. Produsen cokelat ini menganjurkan mengganti cokelat kelinci dengan cokelat bilby.

Sekolah-sekolah juga mulai mengganti kelinci sebagai binatang simbol paskah dengan bilby dalam acara mencari telur paskah. 'Anak-anak harus mulai paham soal program perlindungan bilby sebagai bagian dari pendidikan,'tegas Mike.

The Foundation for Rabbit-Free Australia merupakan salah satu grup yang mempromoskan Easter Bilby. 'Anak-anak sudah didoktrin bahwa keinci itu makhluk lucu lembut padahal kenyataan sudah menjadi hama yang membahayakan lingkungan makhluk hidup lain,' demikian penjelasan badan tersebut.



(odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads