Tanggal 16 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Peringatan Hari Pangan Sedunia atau HPS di Indonesia sudah dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan 'World Food Day' melalui Resolusi PBB No. 1/1979. Dimana hal tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan FAO Conference ke-20 pada bulan November 1979 di Roma, Italia yang dihadiri oleh 147 negara anggota FAO termasuk Indonesia.
Setiap tahunnya pada HPS akan dibahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan pangan di lingkup global, regional maupun nasional. Tahun ini FAO telah menetapkan tema "Food Prices from Crisis to Stability". Pemilihan tema tersebut didasarkan pada gejolak harga pangan dan usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya terutama terhadap mereka (negara miskin) yang paling rentan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan HAS ke-31 rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono. Selain itu HAS akan dihadiri pula oleh sekitar 30 duta besar, 33 gubernur, para mentri, asosiasi petani, dan semua pihak-pihak yang berkepentingan dalam bidang pangan.
Sebuah replika menara jagung sebagai simbol provinsi Gorontalo yang lekat sebagai penghasil komoditi jagung akan ikut diresmikan. Replika menara jagung setinggi 13 meter dengan diameter 2 meter tersebut merupakan pemberian dari Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo.
Seperti pelaksanaan setiap tahunnya, acara puncak HBS dirangkaikan dengan diselenggarakannya pameran dan bazar, penyerahan simbolis bantuan sosial, seminar yang terkait dengan tema HPS ke-31, serta lomba cipta bergam menu bergizi seimbang yang diikuti oleh Ibu PKK seluruh Indonesia. Diperkirakan acara pameran tersebut akan menarik sekitar 20.000 pengunjung dari seluruh Indonesia.
(dev/Odi)