Banyak orang mulai lupa dengan tanaman yang satu ini, padahal nama tanaman ini pernah populer di era tahun 60 an. Ya, genjer bernama Latin Limnocharis Flava ini banyak ditemui di rawa, empang, atau kolam berlumpur yang banyak airnya. Tanaman yang pernah berjaya di era tahun 60 an ini pernah ada judul lagunya loh! 'Genjer-Genjer', judul lagu ini sempat dilarang dinyanyikan pada saat masa orde baru karena diindikasikan sebagai organisasi PKI.
Tanaman yang berasal dari Amerika ini ternyata sejak dulu digandrungi banyak orang terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sementara orang menganggap genjer indentik dengan kemiskinan karena selalu diambil dari pinggiran sawah, empang atau danau secara gratis karena merupakan tanaman liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jawa Tengah dan Jawa Barat dikenal tumis genjer dengan tauco atau dengan oncom merah. Pucuk-pucuk bunga dan daun yang muda ditumis dengan bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah plus tambahan tauco atau oncom. Menumisnya harus dengan api besar agar warnanya tetap hijau cantik. Tumis genjer ini paling enak dimakan dengan nasi pulen yang hangat. Sebaiknya selagi panas mengepul, karena kalau didiamkan terlalu lama, warna tumisan akan menjadi agak kecokelatan dan sedikit ‘lonyot’ karena genjer agak berlendir. Rasa renyah krenyes-krenyes yang sedikit liat. Selalu bikin ketagihan!
Selain enak, sayuran ini pun sarat nutrisi dan kaya akan serat sehingga baik untuk menjaga saluran pencernaan jika rajin mengkonsumsinya. Tak hanya itu, daun dan bunganya juga berkhasiat untuk menambah nafsu makan.
(eka/Odi)