Pizza Alternatif ala Warung Laos

Pizza Alternatif ala Warung Laos

- detikFood
Selasa, 19 Feb 2008 11:57 WIB
Jakarta - "Wah ini maknyus banget," begitulah yang dikatakan oleh Bondan Winarno saat mencoba pizza khas Warung Laos. Presenter acara kuliner di sebuah stasiun televisi swasta itu memang sedang berwisata kuliner di kota Bandung. Tepatnya di jalan Prof. Eyckman nomer 2, dimana sebuah cafe bertitel 'Warung Laos' terletak. Sialnya, saya menonton acara tersebut dalam keadaan ngidam keju akut.

Intermezzo nih, buat yang tidak tahu apa itu ngidam keju akut itu adalah sejenis penyakit yang menyebabkan seseorang begitu ingin memakan keju. Gejala-gejalanya adalah mulut menganga dan mengeluarkan air liur (baca: ngiler) saat melihat keju haha... Yah, karena salah satu bahan utama dari pizza di warung laos adalah keju, dan keju itu begitu diekspos oleh si kameramennya 'wisata kuliner', sukses membuat saya begitu berhasrat untuk nyoba makan di warung tersebut.

Berangkatlah saya menuju Jl. Prof. Eyckman (buat yang enggak tahu dimana itu Jl. Prof. Eyckman, tempatnya ada disebelahnya Premier Plaza, Cihampelas). Kesan pertama waktu liat tempatnya, biasa aja, simpel, adem, dan didominasi warna gelap. Di lantai satu ada tempat untung memanggang pizza. Trus tembok-temboknya dihiasi foto-foto karya fotografer kenamaan Darwis Triadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, saya kemudian memilih untuk makan di lantai dua karena sepertinya lebih nyaman. Waktu membaca menu makanannya, mata saya langsung tertuju pada satu makanan, salami pizza. selain karena makanan itu dipilih oleh si 'maknyus', Bondan Winarno harganya juga semahal makanan yang lain (maklumlah, mahasiswa, anak kost, akhir bulan pula hehe...). Saya memesan salami pizza, bruschetta (ini menarik sekali), dan lemon tea.

Tak perlu menunggu lama untuk lemon teanya, tidak sampai 5 menit. Sekitar 5 menit kemudian bruschettanya pun datang. Di pikiran saya yang namanya bruschetta itu adalah potongan roti (roti Perancis ya kalo ga salah?) yang diatasnya diberi potongan daging dan bawang yang dicampur dengan saos dan mayonaise (bruschetta ala pizza hut (PH) gitu maksudnya).

Ternyata bruschetta yang di Warung Laos ini (agak) berbeda. Huph, empat potong roti Perancis dingin disajikan dengan bawang putih yang dirajang halus, yang dicampur dengan olive oil alias minyak zaitun. Hmm... seems to be healthy food. Tapi rasanya enggak enak! Bayangin aja, belum sampai meja saja sudah tercium bau bawang putih, dingin lagi. Dipikiran saya waktu itu belum dicoba kok sudah eneg, ya sudah deh dimakan aja dulu. Beneran donk, bawang putihnya itu mentah (ya iyalah), dan kamu tau kan kalau bawang putih mentah tuh pedes dan juga bau banget! Tiga roti yang tersisa akhirnya saya sisihkan isiannya, yah daripada enggak dimakan kan sayang juga. Tapi tetap saja kerasa bawang putihnya, hoek!!

Untungnya pizzanya cepat datang. Akhirnya bisa beralih makanan. Penampakan pizzanya menurut saya sih kurang meyakinkan. Rotinya (kata saya sih tidak pantas dibilang roti, lebih mirip kulit pangsit haha...) tipis banget. Yaah, beda tipis ama crepes lah. Tapi toppingnya gak tipis dong ah. Standar pizza, pasta tomat, keju mozarela yang meleleh (yummy), dan tentu aja salami. Kalo dibanding ama pizzanya PH, ya seukuran yang medium lah diameternya, tapi tebelnya?? No comment!

Cara makannya gimana yah? Kalo PH kan rotinya tebal, jadi bisa ditusuk pakai garpu. Lah ini, ditusuk? Tebal rotinya saja paling tiga milimeter... susah amat! Dipegang pakai satu tangan juga susah, jadi harus dipegang pakai dua tangan. Hmm... ribet! Soal rasa mah saya akui juara deh. Rotinya kriuk-kriuk empuk gitu. Pasta tomatnya segar, kejunya yang banyak dan meleleh itu enak banget!! Udah gitu yang unik di Warung Laos ini, mereka punya saos khas yaitu saos laos. Saya enggak begitu tahu apa aja campuran saos berwarna kecoklatan, kental dan yang jelas ada laosnya aja. Rasanya segar dan agak spicy juga, pokoknya nyam-nyam sekali. Kerasa banget rempah khas Indonesia.

Dari sisi harga, yah cukup lah. Tergantung kondisi keuangan juga, jadi bisa dibilang cukup murah dan dibilang cukup mahal juga bisa. Harga pizzanya ada dikisaran harga Rp 30.000,00. Makanan lain seperti bruschetta dan teman-teman dipatok dikisaran Rp 10.000,00. Untuk minuman juga enggak mahal-mahal amat, Rp 10.000,00 bisa untuk dua gelas.

Buat yang suka keju, pizza, atau bahkan bawang putih (haha...), atau pengen ngerasain cita rasa lain dari makanan khas Italia yang dikombinasikan dengan rempah dalam negeri bisa dateng ke warung ini. Gak nyesel lah!

Pengirim: Anggoro SJ, gorogituloh@xxx.com
(dev/)

Hide Ads