Meski berasal dari Tunisia, harissa sangat populer di Afrika Selatan. Jenis cabai yang digunakan adalah cabai dengan rasa super pedas seperti piri-piri, dan serrano dari Meksiko. Sambal ini banyak ditemukan di Prancis, Jerman, Israel, juga Libya dan Algeria.
Tunisia menjadi salah satu eksportir harissa terbesar, dan Afrika Utara jadi wilayah yang paling populer mengonsumsi harissa. Sambal ini dibuat dari aneka komposisi seperti cabai, bawang putih kunyit, paprika, jintan dan juga ketumbar masing-masing dihaluskan, baru dicampurkan bersama.
Di pasaran, harissa siap pakai banyak tersedia. Ada yang bentuknya cair dan juga bubuk, bisa dibeli sesuai kebutuhan. Biasanya dipakai untuk melumuri daging, membumbui makanan, ataupun ditaburkan langsung pada makanan. Bisa juga dipakai sebagai sambal cocolan. Untuk menggunakan harissa bubuk, bisa juga dilarutkan dengan air hangat dan dipakai dalam bentuk tak terlalu pekat.
Tak hanya itu, harissa juga cocok juga ditambahkan pada sup, salad, juga menu gurih lainnya. Untuk rasa yang lebih pekat, bisa ditambahkan dengan cacahan halus bawang putih dan olive oil. Sensasi pedas gurih yang menyengat membuat sambal ini banyak dicari.
(flo/odi)