Hampir di setiap sushiya atau rumah makan sushi, alat ini terlihat di dapur terbuka mereka. Hangiri atau handai, wadah seperti baskom dari kayu ini sudah dikenal sejak orang membuat sushi. Terbuat dari kayu dengan warna putih terang dengan ikatan lempengan tembaga di sisinya.
Meskipun terbuat dari kayu, tidak boleh sembarang pohon dipakai untuk membuat Hangiri. Pohon kayu Sawara Cypress yang kuat dan halus yang biasa dipilih sebagai bahan utamanya. Batang kayu yang mahal ini diserut dan dibentuk bundar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keadaan panas nasi sushi diaduk dengan sushi shu atau cuka sushi, memakai sendok kayu atau shamoji hingga rata. Gerakan mengaduk dilakukan dengan posisi sendok miring sambil dikipas-kipas hingga uapnya hilang.
Karena itu hangiri dibuat dari kayu sehingga cuka dan uap air dari nasinya bisa meresap dengan baik. Setelah itu nasi sushi ditutup dengan fukin, kain tipis hingga agak dingin. Pembuatan nasi sushi dengan hangiri termasuk yang wajib dilakukan karena jika dilakukan dengan wadah lain, rasa nasi sushi kurang enak. Padahal nasi sushi yang enak merupakan kunci kelezatan sushi.
Karena terbuat dari kayu cypress maka harganya juga lebih mahal dari panci stainless steel. Harganya berkisar dari Rp. 750.000,00 hingga Rp. 3.000.000,00. Hangiri tahan dipakai dalam waktu lama karena itu biasanya menjadi peralatan wajib para sushi chef. Bisa diperoleh di toko online atau toko bahan makanan dan peralatan Jepang.
(Odi/Odi)