Siapa yang tak kenal telur asin? Telur asin memang nikmat dipadukan dengan berbagai lauk-pauk dan sambal saat makan. Umumnya telur asin berwarna kehijauan dan terbuat dari telur itik atau bebek. Proses pembuatan telur asin terbuat dari telur bebek mentah yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang berisi batu bata dan abu gosok. Kemudian diberi air dan garam secukupnya. Konon makin banyak garam yang ditambahkan maka makin awet pula telur tersebut.
Setelah telur diaduk beberapa lama lalu setiap telur akan dibungkus dengan adonan tersebut. Di pasar-pasar tradisional tak jarang kita menemukan telur asin yang dijual masih berlumur dengan adonan batu bata dan abu. Lain halnya dengan telur asin yang dijual di supermarket karena sudah dibersihkan tentunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dibelah dua, bagian dalamnya tidak kuning oranye dan berminyak seperti pada telur asin bebek, melainkan kuning biasa seperti telur rebus dan tak berminyak. Warnanya sedikit kecoklatan mirip telur pindang, saat dimakan rasanya asin-asin gurih dan enak karena asinnya pas. Bagi yang tidak suka rasa telur bebek asin yang rasanya asinnya terlalu asin sekali, nah telur ayam asin ini bisa jadi alternatif pilihan.
Telur ayam asin sudah banyak dijumpai di berbagai rumah makan khususnya di Bali. Telur ayam asin ini dihargai Rp 1500,00 - Rp 2000,00 per buah. Nah, berminat mencobanya?
(dev/Odi)