Klingking si Rebung Kering

Klingking si Rebung Kering

- detikFood
Kamis, 17 Feb 2011 10:40 WIB
Jakarta - Rebung alias tunas bambu muda memang bukan makanan yang asing lagi. Tidak hanya rebung segar, tapi juga rebung kering siap pakai. Rasanya krenyes renyah mirip dengan suwiran daging ayam. Enak disayur dengan santan ataupun kacang tolo. Penasaran?

"Bu, klingkinge setunggal kilo nggih," ucap seorang Ibu di pasar Wlingi, Blitar beberapa waktu lalu. Saya yang mendengarnya kontan saja kaget. "Kelingking kok dimakan?" ucap saya dalam hati. Saat si Ibu penjual menyodorkan 'klingking' rasa penasaran langsung menyerbu saya dan menanyakannya langsung.

O la la, ternyat 'klingking' yang dimaksud adalah rebung yang sudah dikeringkan. Bukan kelingking alias jari seperti yang saya bayangkan. Rebung adalah salah satu bahan makanan yang cukup mudah dijumpai di daerah Wlingi. Sehingga harga jual rebung ini tidaklah tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karenanya, beberapa penduduk setempat membuat sedikit perubahan dengan mengolah rebung segar menjadi rebung kering untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi. Selain harga jual yang relatif lebih tinggi, klingking alias rebung kering ini bisa bertahan lebih lama. Apalagi dibawa dalam perjalanan jarak jauh.

Rebung yang sudah dikeringkan ini dijual sekitar Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per kilo nya. Meskipun sedikit lebih mahal, namun jika dimasak, rebung ini akan mekar. Sebelum dimasak, rebung kering yang sudah dicuci bersih direbus terlebih dulu sebelum dimasak. Biasanya klingking dimasak dengan santan plus kacang tolo. Rasanya krenyes renyah sepintas mirip dengan ayam yang disuwir-suwir. Coba saja!

(eka/Odi)

Hide Ads