Penyuka jajanan tradisional pastinya bakal menyukai kue yang satu ini. Kaliadrem biasa dijual dengan beragam bentuk yaitu bisa bulat seperti donat mini atau berbentuk segitiga. Keduanya memiliki ciri khas yaitu terdapat lubang di bagian tengah adonannya. Lubang ini terkadang jumlahnya ada satu sampai tiga buah.
Di daerah asalnya sana Bali, ternyata kaliadrem merupakan kue tradisional sepanjang masa. Selain biasa dinikmati sehari-hari, kue ini biasanya banyak diserbu sebagai salah satu pelengkap sajian di upacara hari raya Galungan. Tak heran kalau kaliadrem banyak dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga yang sangat-sangat terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah proses tersebut adonan tidak bisa langsung dibentuk melainkan harus didiamkan selama 5-8 jam. Wah cukup lama bukan? Setelah kembali diuleni barulah adonan bisa dibentuk-bentuk menjadi bulat seperti donat atau berbentuk segitiga. Agar bentuk segitiga yang dihasilkan cantik diperlukan bantuan kojong yaitu cetakan yang terbuat dari daun pisang.
Proses akhir permukaan adonan barulah ditaburi dengan wijen dan kemudian digoreng hingga berwarna kecoklatan. Kaliadrem biasa dijajakan dengan dibungkus plastik agar terbebas dari debu, tetapi di pasar-pasar tradisional ada pula yang dijajakan begitu saja.
Meskipun proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, satu buah kue kaliadrem dihargai Rp 500,00 - Rp 1000,00 saja. Rasanya yang sedikit liat dengan rasa yang gurih-gurih manis merupakan teman pas untuk dinikmati bersama keluarga di rumah.
(dev/Odi)