Jamur shiitake atau yang juga dikenal sebagai Jamur Hioko, selain dikenal dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat juga dikenal sebagai obat-obatan bagi bangsa Cina dan Jepang sejak ribuan tahun lalu. Seperti namanya dalam bahasa Jepang 'Shiitake', jamur ini banyak tumbuh subur di batang pohon shii yang sudah lapuk.
Di negara Hongkong dan Singapura, jamur shiitake lebih dikenal sebagai Chinese Black Mushroom. Sedangkan dalam bahasa Tionghoa disebut Xianggu dan di Indonesia sendiri dikenal dengan jamur jengkol atau Shiitake saja. Disebut jamur jengkol karena bentuknya yang mirip jengkol dengan rasa yang menyerupai petai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penelitian yang telah dilakukan atas jamur ini telah membuktikan bahwa shiitake mengandung sejumlah manfaat bagi tubuh. Diantaranya, penelitian yang diadakan pada tahun 1970. Dimana jamur shiitake terbukti mengandung asam amino yang sangat dibutuhkan tubuh seperti thiamin, riboflavin, niacin, dan beberapa jenis serat dan enzim.
Kandungan asam amino tersebut juga memiliki fungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengatasi gangguan pencernaan. Penelitian lainnya pada jamur berwarna cokelat ini di Jepang pada tahun 1980, membuktikan bahwa shiitake dapat memproduksi zat antibodi, memperbaiki stamina, dan mampu menghambat pertumbuhan tumor.
Jamur shiitake yang biasa dijumpai di pasar swalayan dan tradisional dan harganya tidak terlalu mahal, yaitu sekitar Rp 9000,00 per pak yang biasanya berisi 5-6 buah jamur. Apalagi jamur ini enak ditumis, untuk campuran sup, isian pangsit atau digoreng dengan tepung. Nyam... nyam benar-benar enak!
(dev/Odi)