Pitta Bread, Roti Tipis dari Timur Tengah

Jakarta - Kalau senang dengan kuliner Timur Tengah, pasti sudah tak asing lagi dengan roti tipis yang satu ini. Rasanya tawar karena biasa digunakan sebagai pendamping untuk menyantap hummus ataupun kebab. Untuk memakannya kita cukup menyobeknya saja. Penasaran?

Pitta Bread merupakan salah satu jenis flatbread (roti tanpa fermentasi) namun dengan bentuk yang pipih tipis dengan rongga dibagian dalamnya. Roti ini menjadi salah satu makanan wajib bagi masyarakat Timur Tengah seperti Arab, Mesir, dan juga Yunani. Pitta Bread merupakan salah roti sederhana, karena hanya menggunakan air, tepung, dan yeast atau ragi. Tapi tidak mengalami fermentasi.

Pitta bread dimasak dengan cara di panggang dalam tungku khusus. Sehingga menimbulkan jejak kecokelatan di beberapa bagian. Sedikit renyah dibagian luar tapi tetap lembut di dalamnya. Biasanya pitta bread dimakan dengan cara menyobeknya kemudian dicocol dengan hummus. Hampir serupa dengan cara memakan roti cane. Atau bisa juga dimakan dengan cara digulung pada kebab.

Di Turki, Pitta Bread lebih dikenal dengan istilah Pide. Rotinya lembut dan sedikit chewy. Proses memasaknya mirip dengan pizza dari Italia. Adonan pide diberikan topping seprti potongan daging, rempah-rempah, dan juga potongan sayuran baru kemudian dipanggang hingga matang.

Sedangkan pada kuliner Cypriot, pitta bread terbuat dari bahan yang sama dengan souvlaki pita dari Yunani. Hanya bedanya pada masakan Cypriot lapisan pitta breadnya lebih banyak tapi sangat tipis. Dengan sedikit rasa manis hingga menyerupai pie, dan biasanya disebut dengan nama tyropita dan juga spanakopita. Sebagai contohnya adalah baklava.

Di Jakarta, pitta bread dapat ditemui dalam bentuk segar ataupun frozen siap pakai. Biasanya dapat di beli di pasar swalayan besar. Karena bentuknya yang memiliki rongga, pitta bread bisa dimakan sebagai sandwich dengan diberikan isi seperti keju atau daging seperti doner kebab.

(eka/Odi)