Jamur jenis Agaricus Bisporus memang sudah banyak dikonsumsi. Jamur yang putih dengan payung yang bulat ini sering disebut champignon, jamur kancing atau jamur putih. Kecuali itu juga ada jenis jamur shiitake atau hioko yang kecokelatan. Jenis jamur ini populer dalam hidangan Cina dan Jepang.
Akhir-akhir ini di pasar swalayan ada jenis jamur baru yang disebut Portobello atau Portobella yang menyaingi kepopuleran jamur-jamur tersebut. Di Italia Utara nama jamur ini 'cappelone' yang artinya 'topi besar'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukuran yang besar dan tebal membuat jamur portobello ini bisa diolah menjadi apa saja. Bisa diiris tipis lalu ditumis, bisa juga payung jamurnya diisi adonan daging atau keju dan dipanggang. Kalau mau jamur yang beraroma tanah sangat kuat ini bisa dicincang halus dan dijadikan campuran burger atau untuk saus jamur yang enak.
Saat membeli pilihlah jamur yang bersih, mulus dan tangkai jamurnya masih lekat. Ini sebagai tanda jamur masih segar. Bungkus dengan kertas bersih atau kain dan simpan dalam lemari es. Jangan sekali-sekali mencuci jamur ini karena akan mudah busuk atau rusak jika terkena air.
Soal gizi, jangan ragu lagi! Jamur ini selain mengandung serat juga punya kandungan sodium, potassium, vitamin D dan vitamin B dan fosfor. Jadi bisa menjad sumber pemenuhan kebutuhan mineral tubuk. Selain itu rasa jamur yang kenyal-kenyal gurih, mirip daging ini memang enak!
(dev/Odi)