Seperti layaknya kue-kue kering kuno asli Indonesia, bahan Kue Wijen ini juga sederhana. Tepung beras dan tepung ketan yang disangrai dan dicampur dengan gula dan telur. Jadi hampir mirip kue sagu. Setelah jadi adonan yang bisa dipulung barulah kue ini dibentuk sesuai selera. Permukaan kuepun dioles dengan putih telur lalu ditaburi wijen dan dipanggang hingga harum.
Kue wijen ini banyak dutemui di toko-toko yang menjual oleh-oleh terutama di kota-kota kecil Jawa Tengah. Kue kuno ini sudah mulai sedikit yang mau memproduksinya karena pembelinya juga mulai susut. Jika digigit, kue ini tak beda jauh dengan kue semprit atau kue sagu biasa, ada rasa tepung yang gurih-gurih manis dan lapisan wijen memberi aksen renyah yang enak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau ingin mencicipi kue wijen ini, jangan lupa mampir ke toko-toko oleh-oleh yang ada di kota Semarang, Jepara, Kudus, Pati hingga Rembang. Harganya tak mahal, sekantong seberat 500 gram dihargai Rp. 10.000,00.
(eka/Odi)