Kerak Telor, Jajanan Langka Khas Betawi

Kerak Telor, Jajanan Langka Khas Betawi

- detikFood
Kamis, 18 Sep 2008 15:25 WIB
Jakarta - Sekilas kerak telor ini bentuknya memang mirip telur dadar. Namun jangan salah karena rasanya jauh berbeda. Terbuat dari ketan putih, telur bebek, ebi, dan kelapa sangrai jajanan khas Betawi nan langka ini patut dilestarikan!

Orang Betawi tentunya sudah tak asing lagi dengan jajanan kerak telor. Ya, jika dulu kerak telor kerap masih sering dijumpai namun kini untuk mendapatkannya tidaklah mudah. Selain penjualnya semakin sedikit karena konon tidak ada anak cucu yang meneruskan usaha turun-temurun ini, juga karena tergusur oleh makanan dari luar seperti fast food dan sebagainya.

Biasanya kerak telur ini dijual menggunakan pikulan dan berjualanan keliling. Saat mengunjungi Festival Jajanan Bango lalu, saya pun menemukan sang abang penjual kerak telur yang mojok di stand penjual es. Bagi yang belum mengenal kerak telor, makanan ini merupakan jajanan tradisional masyarakat Betawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berhubung masih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, maka peralatannya pun sangat minim. Jangan heran jika melihat sang bapak penjual masih menggunakan anglo dan arang untuk memasaknya. Setelah memesan, sang bapak penjual kerak telur ini pun langsung meracik bahan-bahan diatas sebuah wajan kecil dan anglo arang.

Pertama-tama ketan putih yang sudah direndam sampai empuk dimasak dalam wajan hingga setengah matang. Kemudian dituangkan telur bebek yang sudah dikocok dan diratakan di permukaan wajan. Ditaburi ebi halus, bawang, kelapa kering sambil ditekan-tekan hingga rata. Kadang wajan dibalik sebenatr agar permukaan kerak benar-benar kering.

Terakhir barulah kerak telur diangkat, ditaruh di atas wadah dan ditaburi serundeng plus bawang merah goreng. Bau harum telur bercampur kelapa dan bawang goreng tercium sangat wangi... Enak dimakan selagi masih hangat mengepul! Menyerupai telur dadar dengan taburan serundeng dan bawang goreng. Rasanya? Hmm... gurih-gurih enak! Tak salah jika jajanan tradisional ini patut untuk dilestarikan. (dev/Odi)

Hide Ads