Di Martapura, tepatnya Kalimantan Selatan, warga setempat punya menu khas olahan minyak samin. Menu tersebut adalah nasi samin yang menggunakan Minyak Samin Cap Onta. Uniknya, nama nasi samin diambil dari produk tersebut. Biasanya, nasi samin dihidangkan saat acara sosial keagamaan seperti kumpul keluarga hingga haul.
Haul Guru Sekumpul Terbesar di Asia Tenggara
Tak salah bila Haul KH Zaini Abdul Ghani atau yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (10/3/2019) disebut sebagai haul terbesar di Asia Tenggara. Pasalnya, tak kurang dua juta orang jemaah hadir di kota berjuluk Serambi Mekkah ini. Tak hanya dari berbagai kapubaten di Kalsel, jemaah juga datang dari provinsi lain di Kalimantan, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, bahkan luar negeri.
Bukan semata ritual, Haul Guru Sekumpul yang terpusat di Musala Ar Raudah Martapura menjadi sejarah bagi Kalsel untuk menguatkan identitas sebagai daerah perekat kebersamaan dan persaudaraan, meski dalam keberagaman. Semua bergotong royong untuk suksesnya kegiatan ini. Bahkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, sejenak menanggalkan statusnya sebagai simbol 'penguasa' Provinsi Kalsel.
Gubernur Kalsel Ikut Memasak Nasi Samin
![]() Pembuatan nasi samin (dok. Minyak Samin Cap Onta) |
Mengenakan pakaian layaknya relawan dengan berselempang kain sarung di badan, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor turut berbaur dengan masyarakat. Paman Birin, sapaan akrabnya, tanpa protokol sebagaimana layaknya seorang pimpinan tertinggi di daerah ikut mengaduk nasi samin.
Tanpa sedikit canggung, di tengah kurungan asap yang bersumber dari kayu bakar, Paman Birin memasak nasi samin secara tradisional dengan mencampurkan berbagai bumbu, rempah, dan Minyak Samin Cap Onta ke dalam panci besar di Kampung Melayu, Martapura, Minggu (10/3/2019) subuh.
Tidak sampai di situ, masih dengan gayanya yang santai, ia ikut membungkus nasi samin untuk dibagikan kepada jemaah. Dengan asap yang masih mengepul dan menebarkan aroma lezat dan harum khas bawaan dari Minyak Samin Cap Onta, nasi samin yang dibungkus oleh relawan dan gubernur membuat jemaah tak sabar untuk menikmatinya.
Haul Guru Sekumpul selama ini memang identik dengan rasa dan aroma khas nasi samin yang bisa dinikmati secara gratis oleh jutaan orang jemaah yang hadir. Untuk menyiapkan hidangan nasi samin bagi jemaah, puluhan bahkan ratusan warga gotong royong memasak nasi samin di dapur umum. Total ada sepuluh dapur umum besar yang terkoordinir, satu di antaranya berada di Gang Sempurna, Martapura.
Koordinator dapur umum sekaligus Ketua RW 02 Gang Sempurna, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Kabupaten Banjar, H Muhammad menjelaskan bahwa di dapur umumnya mampu menyediakan 17.000 bungkus nasi samin dalam haul kemarin.
Bila ditambah dengan dapur umum lain, ada ratusan ribu porsi nasi samin yang disajikan bagi jemaah."Masakan nasi samin ini seperti menu di dapur utama," katanya.
![]() Panitia acara Haul Guru Sekumpul yang memasak nasi samin (dok. Minyak Samin Cap Onta) |
Di samping digunakan untuk acara haul Guru Sekumpul, sudah tradisi bagi warga di Kabupaten Banjar memasak nasi samin untuk acara sosial keagamaan lainnya. Misalnya acara kumpul keluarga dan yasinan mingguan.
"Kami warga Martapura ini sudah terbiasa memakan nasi samin yang diolah pakai Minyak Samin Cap Onta. Bahkan kalau ada acara keagamaan dan kumpulan warga, menunya nasi samin," pungkasnya.
(adv/adv)