Tahun 1950, India menghasilkan 17 juta ton susu untuk populasi sekitar 376 juta jiwa. Enam dekade kemudian, jumlah tersebut melonjak hampir 10 kali lipat menjadi 146 juta ton untuk memenuhi kebutuhan 1.2 miliar jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini sekaligus memunculkan hikmah dimana Menteri Sains dan Teknologi India, Harsh Vardhan berupaya meyakinkan konstituen untuk meluncurkan "Ksheer-Scanner." Sebuah alat pendeteksi bahan palsu dalam susu yang bekerja selama 40 detik saja.
Sebelum "Ksheer-Scanner" yang hanya membutuhkan strip untuk mengidentifikasi kontaminan, pendeteksian perlu menggunakan tes terpisah dengan serangkaian uji kimia. Namun kini Vardhan meyakinkan legislatif untuk menggunakan "Ksheer-Scanner" yang juga dapat mendeteksi asal zat kimia menggunakan teknologi GPS.
Menurut situs berita India, The News Minute, jenis kontaminan berbahaya dalam susu sengaja ditambahkan untuk membuat susu tampak segar. Sementara bubuk dan minyak olahan dicampur untuk membuat susu palsu yang berusaha meniru konsistensi susu sungguhan.
(msa/odi)