Seperti diberitakan Fox News (13/01), Starbucks berharap China dapat menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai pasar terbesarnya. Tahun ini mereka ingin membuka 500 gerai baru di negeri tirai bambu. Bila ditotal, akan ada 3.400 gerai Starbucks di China pada 2019.
Saat ini Starbucks memiliki 2.000 gerai di China. Hal ini membuat China berada pada peringkat dua setelah Amerika Serikat sebagai pasar terbesar perusahaan kopi asal Seattle ini. Sebagai informasi, di Amerika Serikat terdapat 12.000 gerai, baik yang dibawah pengawasan Starbucks maupun lisensi atas nama pihak lain.
"Seiring waktu, sangat masuk akal bahwa China bisa menjadi pasar terbesar kami," ujar Howard Schultz selaku CEO Starbucks. Namun seorang juru bicara perusahaan menolak memberi tahu kapan tepatnya kondisi ini akan terjadi.
"Kami sangat senang dengan antusiasme masyarakat China yang telah menjadikan Starbucks sebagai bagian dari kehidupan mereka selama 17 tahun terakhir," ujar Schultz.
Dalam kunjungannya ke Chengdu minggu ini, Schultz membawa kabar gembira bagi beberapa barista full-time dan supervisornya. Mereka akan menerima tunjangan perumahan bulanan yang mencakup sekitar 50% biaya bulanan.
Selain itu, mereka yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun berkesempatan mendapat cuti hingga 12 bulan. Keuntungan-keuntungan lain juga ditawarkan Starbucks di lebih dari 65 negara. Keuntungan tersebut disesuaikan dengan budaya tiap negara.
Di Amerika Serikat, pegawainya diberi diskon atau bahkan kuliah gratis. Sementara di Inggris, Starbucks meluncurkan program KPR untuk pegawainya.
(adr/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN