Semua hal ini bermula pada saat Lilian, sedang mengendarai mobilnya dari Jerman menuju Austria. Saat sedang melintasi perbatasan, ia merasa bahwa ia perlu mengoleksi semua barang-barang yang berbau Coca-Cola.
Ide ini terjadi pada 30 tahun yang lalu. Sejak saat itulah, ia tak berhenti mencari semua kaleng dan pernak-pernik minuman berwarna serba merah putih, logo khas dari Coca-Cola. Ia sendiri mengaku sedikit terobsesi dengan hal ini, apalagi teman-teman dan keluarganya mendukung hobi uniknya.
Tak hanya mendukung, ibu dari dua anak ini juga sering mendapatkan kiriman pernak-pernik Coca-Cola dari teman-teman dan keluarganya saat berkunjung ke luar kota atau luar negeri. Memorabilia yang berasal dari puluhan tahun lalu juga tak ketinggalan ia koleksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengerjakan kamar tidur, Lilian pun berpindah ke dapur. Barry, suaminya juga ikut membantunya dalam dekorasi. Lebih unik lagi, ia juga membuat chandelier yang terbuat dari botol Coca-Cola. Rata-rata pernak-pernik yang ia koleksi ia dapatkan dari toko bernama Grand Slam di Times Square, New York. Toko ini punya bagian khusus yang menjual pernak-pernik Coca-Cola. “Saya sering kesana dan membawa pulang banyak barang.” akunya.
Namun, apa yang membuat ia begitu menyukai Coca-Cola? Padahal, ada begitu banyak pilihan merk kola yang dijual di pasaran. Menurutnya karena merk kola lain lebih manis rasanya.
(tan/odi)