Festival Jajanan Bango yang digelar sejak tahun 2005 merupakan acara parade jajanan kaki lima nusantara yang selalu diananti oleh pencinta kuliner. Sejak tahun lalu tema yang dicanangkan "Ekspedisi Warisan Kuliner Barat ke Timur Nusantara". Bertujuan untuk lebih banyak memperkenalkan keragaman kuliner nusantara.
Penjaja kuliner tradisional peserta FJB selalu dipilih dengan cermat. Selain mewakili keaslian kuliner juga kesiapan para pedagang untuk melayani beragam pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan, Kecap Bango yang sukses membina penjaja makanan tradisional ini turut hadir dalam skala internasional.
‘Kami ingin mengajak dan mengangkat penjaja kuliner tradisional ke tingkat yang lebih tinggi. Agar masyarakat internasional juga bisa menikmati dan menghargai warisan kuliner nusantara,’ demikian jelas Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk Kamis (05/03) dalam panel diskusi kuliner nusantara.
Sebagai peserta WSFC penjaja kuliner akan mengikuti pelatihan mengenai sanitasi dan hygiene pengolahan dan penyajian makanan berstandar internasional. Tentunya akan menjadi pengalaman berharga untuk bisa menaikkan kualitas penyajian makanan sesuai pasar internasional.
Tahun ini Kecap Bango akan memberangkatkan 4 penjaja kuliner. Gudeg Yu Nap, Soto Pak Sadi, Ayam Bakar Taliwang dan Kupat Tahu Gempol. Mulai tanggal 8 April sampai 12 April mereka akan berjualan di area food bazar WSFC yang berlokasi di dekat Bugis Junction Singapura.
Di area WSFC Kecap Bango akan berada dalam satu paviliun untuk membagikan informasi seputar warisan kuliner Indonesia. Juga demo masak aneka makanan tradisional Indonesia.
Diharapkan puluhan ribu orang dari berbagai negara dan Singapura akan hadir untuk berpartisipasi dalam konggres. Tentunya juga mencicipi kelezatan hidangan tradisional Indonesia.
(odi/odi)