Studi Terbaru: Terlalu Banyak Konsumsi Fast Food Dapat Turunkan Fungsi Otak Anak

Studi Terbaru: Terlalu Banyak Konsumsi Fast Food Dapat Turunkan Fungsi Otak Anak

- detikFood
Senin, 22 Des 2014 13:35 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta -

​Makanan sepat saji ​kebanyakan ​tinggi akan kalori, rendah serat, vitamin, dan juga mineral. ​Karenanya konsumsi ​terlalu banyak fast food dapat ​memicu ​kegemukan pada anak​. Penelitian terbaru juga menyebut ​​hal tersebut juga ​menurunkan fungsi otak.

​Sebuah ​penelitian dilakukan pada anak-anak yang mengonsumsi fast food dalam frekuensi yang ​tinggi. Ternyata mereka ​memiliki nilai matematika, ilmu pengetahuan, dan membaca yang buruk.

Hal ini dikarenakan fast food tinggi lemak, natrium, garam, dan juga bahan tambahan pangan. Semua bahan tersebut dapat menyebabkan obesitas dan perlambatan fungsi otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penelitian ini berfokus pada bagaimana makanan yang dikonsumsi anak-anak dapat memberikan kontribusi terhadap epidemi obesitas." tutur Dr Kelly Putrell selaku pemimpin penelitian di Ohio State University.

"Temuan kami telah memberikan bukti bahwa mengonsumsi makanan cepat saji dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan," jelas Putrell dalam Telegraph (20/12/2014).

Penelitian yang diterbitkan oleh Clinical Pediatrics, menggunakan data sampel representatif nasional sekitar 8.500 anak sekolah dari Amerika Serikat. Konsumsi fast food diukur pada usia 10 tahun dan kemudian dibandingkan dengan tes akademik 3 tahun kemudian setelah memperhatikan lebih dari 24 faktor lain yang relevan.

Anak-anak diminta menyebutkan berapa kali mereka mengonsumsi makanan berat ataupun ringan dari restoran cepat saji seperti McDonald's, Pizza Hut, Burger King, dan KFC. Sekitar 52 persen anak mengonsumsi fast food sebanyak 1-3 kali dalam seminggu, 10 persen makan 4-6 kali dalam seminggu, serta 10 persen lainnya makan setiap hari.

Anak-anak yang mengonsumsi fast food setiap hari memiliki nilai rata-rata 79 poin dalam prestasi akademik dan 83 poin pada mereka yang jarang mengonsumsi fast food.

Seperti dilansir Daily Mail (21/12/2014) tahun lalu, peneliti Australia mengungkapkan konsumsi makanan cepat saji dapat memiliki efek yang merugikan pada otak mencit.

Sedangkan penelitian di University of New South Wales menunjukkan bahwa tikus yang diberi diet tinggi lemak dan gula lebih berisiko mengalami radang hippiocampus. Wilayah otak yang berhubungan dengan memori verbal dan spasial. Memori spasial membantu Anda untuk mengingat hal-hal seperti tata letak suatu benda atau tempat.

Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa obesitas dapat memicu perubahan di otak dan menyebabkan peradangan.

(fit/odi)

Hide Ads