Sekolah Beri Makanan Nonhalal, Bocah Muslim Ini Pakai Tanda 'Halal Only' pada Seragam

Sekolah Beri Makanan Nonhalal, Bocah Muslim Ini Pakai Tanda 'Halal Only' pada Seragam

- detikFood
Selasa, 30 Sep 2014 12:46 WIB
Foto: Ross Parry/Steven Schofield
Jakarta - Ketiga anak ini mengenakan tanda bundar di dada mereka. Bukan pin, melainkan guntingan karton bertuliskan 'halal only'. Mereka memakainya sejak beberapa waktu lalu setelah tak sengaja diberi makanan nonhalal di sekolah.

Khadija (5), Mohammed Talib (4), dan Tayyeba (3) Khan bersekolah di Woodside Academy di Bradford, West Yorkshire, Inggris. Menurut ayah mereka, Talib Hussain, ketiga bocah muslim ini diberi makanan nonhalal oleh sekolah setidaknya pada lima kesempatan terpisah.

Talib dan istrinya, Henna Khan, melihat sendiri Khadija diberi makanan nonhalal tiga kali untuk makan malam di sekolah. Di kesempatan lain, Mohammed yang menyadari kesalahan tersebut. Makanannyapun diganti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khadija juga secara rutin diberi ham (olahan daging babi) dan cracker di kelas. Saat pulang, ia dibekali sekantung permen jeli yang mengandung gelatin nonhalal saat pulang.

Talib dan Henna sudah mengirimkan surat protes kepada pihak sekolah musim semi lalu. Dewan kota membalas surat Talib dan Henna, memastikan kejadian serupa tak terulang dengan memberi pelatihan halal bagi staf sekolah. Namun setelah Khadija kembali bersekolah usai liburan musim panas, ayah ibunya menduga sang buah hati diberi makanan yang salah lagi dua kali.

Menurut Talib, anaknya terlalu kecil untuk bisa membedakan makanan halal dan nonhalal. Merekapun terpaksa mengandalkan sekolah untuk urusan ini. Jadi, Khadija dan kedua adiknya kini memakai tanda 'halal only' yang ditempelkan di dada mereka.

"Tanda 'halal only' adalah satu-satunya cara mengetahui anak-anak saya tidak akan diberi makanan nonhalal. Kepada kepala guru, saya mengatakan bahwa inilah bentuk protes saya dan anak-anak," tegas Henna.

Jane Browne, sang kepala guru, menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, makanan disiapkan oleh Dewan Kota Bradford di tempat terpisah. "Kami sedang bekerja sama dengan dewan kota menggelar penyelidikan terkait mengapa prosedur kami yang ketat tak dipatuhi di kasus ini," katanya.

Namun Henna menganggapinya dengan skeptis. "Setiap kami memprotes, pihak sekolah mengatakan akan menyelidiki mengapa hal ini terjadi, namun kejadian tersebut terus berulang. Saya jadi bertanya-tanya apakah ada seseorang yang melakukannya dengan sengaja.

"Di sekolah, bukan hanya anak-anak saya yang mengonsumsi makanan halal. Saya jadi membayangkan berapa banyak murid lagi yang diberi makanan yang salah? Mereka menjawab tidak ada," kata Henna kepada Daily Mail (24/09/2014).

Mike Cowlam dari Dewan Kota Bradford mengatakan bahwa mereka memiliki prosedur yang jelas terkait kebutuhan makanan anak, termasuk makanan halal, untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan setiap anak di sekolah.

"Kami telah melakukan investigasi dan akan membagi hasilnya dengan keluarga si anak, jadi mereka bisa yakin anak-anak mereka menerima makanan halal di sekolah," ujar Cowlam, seperti ditulis situs Mirror (25/09/2014).

Para pembaca situs Metro yang juga menayangkan berita ini (24/09/2014) memiliki beberapa pendapat berbeda. Ada yang mengatakan bahwa tanda 'halal only' tersebut membuat ketiga anak yang memakainya malu. Mereka berpendapat lebih baik orang tua mereka membawakan bekal ke sekolah daripada menyuruh sekolah memenuhi kebutuhan siswa minoritas.

Namun, sebagian pembaca lain justru berpendapat bahwa sekolah seharusnya melayani kebutuhan siswa yang beragam. Jika kebutuhan siswa vegetarian dan pengidap alergi dipenuhi, seharusnya begitu pula dengan siswa muslim. Bagaimana menurut Anda?

(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads