Di film kartun, Popeye selalu menjadi pahlawan setelah memakan bayam kalengan. Konon, Max dan Dave Fleischer yang menciptakan film kartunnya memilih bayam sebagai sumber kekuatan Popeye berdasarkan kalkulasi Erich von Wolf.
Ahli kimia dari Jerman ini menuliskan hasil penghitungan di buku catatannya pada tahun 1870, 50 tahun sebelum kartun Popeye diciptakan. Namun, seperti dilansir situs Daily Mail (05/07/13), pakar matematika Samuel Arbesman mengungkapkan bahwa von Wolf salah menempatkan koma desimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan ini baru disadari dan diperbaiki pada tahun 1937 ketika seseorang mengecek kembali penghitungannya. Pada 1981, British Medical Journalpun memuat sebuah artikel yang membongkar mitos bayam. Namun, bayam tetap populer berkat Popeye. Bahkan, diyakini konsumsi bayam di Amerika Serikat naik hingga sepertiga karenanya.
Arbesman menggunakan kisah Popeye untuk mengilustrasikan bagaimana manusia cenderung mengabaikan pengecekan ulang bukti-bukti dan mengakui ketika salah. Menurutnya, alasan kesalahan ini menyebar dan menjadi mitos yang diyakini adalah karena lebih mudah menyebarkan 'fakta' yang terdengar benar daripada menggali lebih dalam.
(dyh/odi)