Black tea (teh hitam) merupakan jenis teh hasil fermentasi dari daun teh. Teh hitam sudah terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Perbedaan utama antara teh hitam dan jenis teh lainnya, seperti white tea atau green tea, ialah teh hitam lebih teroksidasi dengan sempurna.
Dampak dari oksidasi ini, teh hitam menjadi lebih beraroma dan mengandung lebih banyak kafein dari jenis teh lainnya. Aroma teh hitam pun bisa bertahan lebih lama, bahkan sampai beberapa tahun, ketimbang aroma dari jenis teh yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses fermentasi membuat teh hitam memiliki flavanoid, yang sangat bagus untuk kesehatan. Proses ini juga membuat teh hitam mempunyai khasiat lebih untuk ‘melawan’ lemak. Kandungan theaflavin dan thearubigins yang dapat ‘meniru’ insulin terbukti dapat mengurangi kadar glukosa darah.
Teh hitam mengandung polisakarida, yang terdiri dari selulosa dan pati. Polisakarida dapat memperlambat penyerapan glukosa. Penlitian menunjukkan, polisakarida dalam teh hitam adalah inhibitor yang paling efektif untuk menyerap glukosa, dibandingkan jenis teh lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga di tiga negara dengan tingkat penderita diabetes terendah ternyata mengonsumsi setidaknya 2 kg teh hitam setiap tahunnya. Negara-negara tersebut adalah Irlandia, Inggris dan Turki.
Sedangkan tiga negara lain yang mengonsumsi teh hitam dalam jumlah rendah, ternyata memiliki jumlah penderita diabetes yang lebih banyak. Negara-negara tersebut adalah Brasil, Maroko dan Meksiko.
(fit/odi)