Menurut Rocket News 24 (7/2/12), orang Korea Utara biasa menyantap kerang bakar ini pada musim panas. Mereka membakarnya di luar rumah. Kerang diletakkan di tanah, disirami bensin, dan dibakar.
Setelah api menyala, bensin kembali disiramkan sehingga seluruh kerang terselimuti api. Sekitar lima menit kemudian, api mulai padam. Kerang selesai dibakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kuzo, tak tercium bau bensin di daging kerang tersebut. Kesegarannyapun masih terasa. Meski demikian, dagingnya masih terasa sedikit mentah.
Muncullah pertanyaan tentang keamanannya. Dibakar dengan bensin saja sudah cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan, apalagi kerangnya masih agak mentah. Pasalnya, kerang yang tak dimasak hingga matang berpotensi mengandung bakteri berbahaya penyebab keracunan.
Orang Korea Utara punya cara tersendiri untuk mencegah keracunan kerang. Mereka menyantapnya sambil meminum sebotol soju, arak Korea. Menurut penduduk setempat, jarang yang keracunan setelah memakan kerang bakar ini. Itupun karena mereka tak meminum soju saat menyantapnya.
"Mereka yang menenggak minuman beralkohol dengan kadar rendah seperti bir kemungkinan mengalami keracunan," jelas Kuzo, mengutip informasi yang diberikan warga setempat.
Menggantikan bensin dengan minyak tanah untuk membakar kerang tidak disarankan. Pasalnya, minyak tanah akan meninggalkan bau yang kuat, sementara bensin tidak. Selain itu, orang Korea Utara percaya bahwa jika Anda menemukan kepiting kecil yang ikut terbakar bersama kerang, berarti Anda beruntung.
(fit/odi)