Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pengusaha sekaligus miliarder Tan Sri Halim Saad. Menurutnya, dengan sekitar 1,8 miliar warga muslim di dunia, produk berlabel halal nilainya mencapai 2,3 triliun dollar.
Menurut pengusaha asal Malaysia tersebut, halal merupakan label yang sudah lama ada, namun potensinya masih belum dikembangkan secara maksimal. “jika ingin masuk ke dalam industri halal, anda juga harus mencermati bahan bakunya. Saya kira anda ada di posisi yang baik. Proses produksi hewan sangatlah penting untuk warga muslim dan di sanalah kekuatan anda,” kata Halim Saad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Halim Saad, kerja sama antar negara sangat dibutuhkan. Misalnya satu negara memiliki uang namun tak punya sumber daya alam yang baik, dengan negara lain yang memiliki sumber daya alam yang memadai namun minim dana. Hal tersebut membuka prospek bisnis yang menjanjikan karena keduanya saling membutuhkan.
Seperti dituturkan Halim Saad, halal bukan hanya soal makanan, namun juga produk lainnya dan juga jasa. Produk halal tak secara eksklusif dijual hanya pada warga muslim, melainkan penganut agama lainpun bisa mengonsumsinya. Selain menjadi peraturan dalam agama islam, mengonsumsi produk halal juga lebih baik karena memiliki kualitas yang sudah diakui.
(flo/odi)