Rupanya, ada hubungan antara gambar makanan berlemak yang ditampilkan di media dengan pola makan penontonnya. Menurut penelitian di Amerika, menyaksikan dan melihat gambar makanan berlemak mampu mengaktifkan fungsi otak yang mengendalikan nafsu makan. Hasilnya, orang jadi merasa lapar lagi dan ingin menikmati makanan tersebut walaupun sebenarnya baru selesai makan.
Para peneliti menggunakan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) pada 13 responden yang mengalami obesitas. Setiap partisipan melakukan fMRI scan sambil melihat gambar makanan berkalori tinggi seperti es krim dan cupcake. Selain itu, responden juga diperlihatkan beberapa gambar makanan rendah kalori seperti buah, sayur, serta gambar yang bukan makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat gambar makanan berkalori tinggi juga meningkatkan rasa lapar. Kebanyakan responden langsung terbayang makanan manis dan juga yang bercita rasa gurih yang rasanya lezat, enak, dan juga berkalori tinggi.
Mirisnya, penemuan ini dibarengi dengan banyaknya iklan makanan yang menunjukkan gambar makanan berkalori tinggi. Penelitian yang dipresentasikan pada acara The Endocrine Society di Houston Amerika jadi cerminan mengapa media memberikan pengaruh besar dalam gaya hidup masyarakat.
(flo/odi)